Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Bakal Naik

  • Bagikan
ILUSTRASI Saham. (Dok. JawaPos.com)

JAKARTA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -1,42 persen atau 96,73 poin ke level 6.734,83 pada Jumat akhir pekan lalu sebelum libur dan cuti bersama Idul Adha pada Jumat, 14 Juni 2024.

Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menjelaskan pelemahan IHSG terjadi karena sejumlah sentimen dari global maupun domestik.

Mulai dari keputusan Federal Reserve yang tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,25 persen - 5,50 persen hingga tingkat keyakinan konsumen Indonesia bulan Mei yang tercatat turun dari level 127,7 (level tertingginya selama 11 bulan) ke level 125,2.

“Serta, Rupiah yang kembali melemah ke level Rp16.486/USD dan IHSG yang dalam sepekan mengalami outflow pada pasar reguler sebesar Rp 4,5T,” jelas Angga dalam dalam keterangan yang diterima JawaPos.com, Rabu (19/6).

Sementara itu, berbicara tentang potensi market pada minggu ini yang hanya akan berlangsung selama 3 hari 19-21 Juni 2024, Angga mengimbau para trader untuk memerhatikan sejumlah sentimen yang akan memengaruhi pergerakan IHSG yakni BI Rate karena pelemahan Rupiah, neraca dagang dan PMI AS.

"BI Rate diprediksi akan ada kenaikan suku bunga untuk menstabilkan Rupiah yang kembali melemah hari Jumat kemarin melewati level crucial 16.300," ujarnya.

Berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen BI Rate karena pelemahan Rupiah di atas, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham berikut untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 21 Juni 2024,pertama, Buy on Pullback ACES (Support 775, Resist 860)

Potensi dinaikkannya suku bunga ke depan karena pelemahan Rupiah terhadap Dolar yang sempat menyentuh 16.400 menjadi sentimen baik untuk ACES. Karena nantinya dengan stabilnya nilai tukar Rupiah akan meringankan beban impor ACES. Secara tren juga masih strong uptrend di atas MA200.

Buy on Breakout UNVR (Support 3.150, Resist 3.450). Sentimen saham emiten fast moving consumer good (FMCG) bangkit jelang rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan yang akan digelar pada 20 Juni 2024 pekan depan.

Salah satu mata acara RUPST adalah penetapan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku 2023 yaitu pembagian laba bersih menjadi dividen. Unilever Indonesia sendiri telah membagikan dividen interim tahun buku 2023 Rp2,4 triliun atau Rp63/saham yang dibayarkan pada 19 Desember 2023.

Buy on Pullback PNLF (Support 270, Resist 314). Emiten ini bertahan di atas MA200 dan sentimen pendapatan karena tingginya suku bunga bank sentral menguntungkan margin keuntungan saham sektor finansial. Potensi kenaikan BI Rate kedepan menjadi sentimen tambahan. (jpc/thi/dek)

  • Bagikan