Data Awal Menunjukkan Keenggaan Masyarakat untuk Menerima Vaksin Polio

  • Bagikan

KUPANG-Poliomielitis (Polio) adalah penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen atau bahkan kematian dalam waktu yang sangat singkat.

Palang Merah Indonesia (PMI) melalui dukungan Federasi Perhimpunan Internasional Palang Merah dan Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melakukan pemetaan dan pengumpulan data untuk memahami keenganan masyarakat terkait vaksin polio, sebagai bagian dari program eradikasi polio.

Data tersebut dikumpulkan di 40 desa di 5 provinsi di Indonesia, yang terdiri dari Aceh, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat. Dalam pemetaan ini, para relawan PMI telah mendatangi lebih dari 1.400 responden.

Beberapa informasi awal yang didapatkan dari kegiatan ini ialah, keluarga tidak membawa anak untuk imunisasi karena disarankan oleh keluarga atau teman untuk tidak menerima imunisasi (10,65 persen).

BACA JUGA: PMI Lakukan Pemetaan dan Survei Keengganan Vaksin Polio

Ada juga responden yang mengaku terlalu sibuk untuk membawa anaknya ke fasilitas kesehatan (10,19 persen). Beberapa diantaranya juga mengaku anak kurang sehat ketika jadwal Posyandu, sehingga tidak mengikuti imunisasi (22,22 persen).

Pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan cakupan imunisasi polio di sebagian besar wilayah Indonesia. Padahal vaksin merupakan upaya efektif dalam mencegah polio, serta tersedia gratis untuk balita di Puskesmas dan Posyandu.

Clarissa Susiano, salah satu relawan PMI di Kupang yang turut serta dalam pengumpulan data dari masyarakat melihat kurangnya informasi terkait gejala dan dampak dari virus Polio.

“Kebanyakan masyarakat di sini masih takut dengan imunisasi Polio, karena bilang nanti sakit. Mungkin karena kurang edukasi atau pengertian dari petugas kesehatan atau memang dari orang tua sendiri yang tidak mendengarkan dengan baik. Butuh edukasi lagi tentang Polio,” ujarnya.

Saat ini, PMI sedang mempersiapkan setidaknya 1.000 relawan untuk membantu melaksanakan promosi kesehatan dan mengurangi keengganan masyarakat terhadap vaksin polio. Direncanakan pada bulan Februari 2022, relawan PMI akan turun untuk bekerja sama dengan Posyandu dan Puskesmas setempat untuk memastikan vaksin polio menjangkau seluruh anak Indonesia. (*/aln)

  • Bagikan