PLN Resmikan 5 Rumah UMKM Material Berbasis FABA

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – PT PLN (Persero) dan Keuskupan Agung Ende meresmikan UMKM Material Konstruksi Berbasis Fly Ash and Bottom Ash (FABA) dan 5 Bedah Rumah warga tidak mampu, Sabtu (5/2).

Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota menyampaikan kegiatan ini merupakan kegiatan konkrit yang mengungkapkan kehadiran Tuhan di sini, melalui orang-orang yang berkendak baik, itu yang harus selalu disadari dan tempatkan pada tempat yang utama. Kearifan lokal selalu mengajarkan kita akan hal demikian, tradisi atau adat.

“Kegiatan bedah rumah merupakan bukti konkrit saling berprihatin, saling peduli diantara kita, kental dengan budaya saling memperhatikan, saling mengasihi, jadi apa yang terjadi hari ini adalah ungkapan dari kepedulian kita untuk kemanusiaan,” katanya.

Uskup Agung Ende menambahkan, pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilakukan oleh PLN berupa bedah rumah sederhana sehat layak huni bagi masyarakat kurang mampu ini merupakan bentuk kepedulian PT PLN. “Saya sebagai Uskup menyampaikan terima kasih kepada jajaran PLN yang telah memberikan hati untuk masyarakat yang membutuhkan.

Semoga kegiatan baik yang sudah dilaksanakan ini dilanjutkan, dan menjadi contoh yang baik untuk pihak yang lain,” katanya.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko mengatakan, kehadiran PLN selain menghadirkan energi listrik, juga menghadirkan bantuan atau pendampingan bagi masyarakat seperti program pengolahan sampah organik menjadi energi, pemanfaatan FABA untuk pembangunan, program budidaya kelor dan juga rumah kreatif BUMN yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM yang ada di Ende untuk memasarkan produk-produknya.

“Kehadiran UMKM material konstruksi berbasis FABA yang tumbuh saat ini merupakan bagian dari program pengelolaan FABA untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat. FABA merupakan abu yang dihasilkan dari sisa pembakaran batu bara untuk menghasilkan energi listrik. FABA yang ada saat ini telah digunakan untuk pembangunan sarana umum seperti tempat ibadah, jalan lingkungan dan bedah rumah sederhana sehat layak huni bagi masyarakat kurang mampu,” katanya.

Selain itu, kata Jatmiko, FABA juga telah digunakan untuk pembangunan sarana umum milik negara sehingga menambah nilai aset negara. Dengan tumbuhnya UMKM material konstruksi berbasis FABA, masyarakat dapat memproduksi sendiri dengan terbukanya lapangan kerja baru, harganya lebih murah dan masyarakat yang memanfaatkan material tersebut juga mendapat manfaat dari kehadiran FABA.

Menurutnya, Dengan FABA untuk pembangunan, maka minimnya infrastruktur daerah seperti akses jalan yang minim di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) dapat diwujudkan dengan biaya yang lebih murah dan volume yang lebih tinggi dan hal ini berdampak pada percepatan tersedianya infrastruktur daerah 3T yang mendukung aktivitas dan produktivitas masyarakat sehingga kehidupan masyarakat lebih baik.

Selain itu, demikian Jatmiko, pemanfaatan FABA untuk pembangunan mengurangi penggunaan bahan galian C, sehingga mengurangi kegiatan eksploitasi alam dan mendukung pelestarian lingkungan.

“Semoga pemanfaatan FABA terus didukung oleh Pemda dan stakeholder lainnya sehingga kehadiran FABA lebih banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambah Jatmiko.

Bedah Rumah Produk FABA, Wujudkan Semangat Gotong royong dan solidaritas masyarakat membantu warga kurang mampu. PLN memberikan bantuan berupa 40.000 bata interlock dan dana tunai 100 juta rupiah.

Salah satu penerima manfaat, Mama Yosefina Uma bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, PLN dan Keuskupan atas bantuan yang diterimanya. Rasa bahagianya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dikisahkannya, rumah tinggal sebelumnya dinding dan atapnya berlubang sehingga sering menutupi lubang dindingnya agar angin tidak masuk dan atap bocornya bila hujan tidak nyaman. “Kini rumahnya sudah berdinding batu, atap seng baru sehingga tidak berlubang lagi dan hidupnya lebih nyaman,” ucap Yosefina. (r2/rum)

  • Bagikan