BA'A, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pulau Nuse di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini banyak dikunjungi wisatawan. Pulau Nuse kini punya daya tarik baru karena ada hamparan bunga indah yang tumbuh luas di padang nan luas. Lokasi ini dikenal dengan nama Padang Janda.
Bunga dengan kembang menggoda ini menampilkan pesona yang eksotis. Warna ungu dari bunga Kenop mekar dalam waktu yang bersamaan sehingga padang tersebut seketika berubah warna.
Kepala Desa Nuse, Hesron Pasole kepada TIMEX, mengaku tak menyangka, desanya tiba-tiba dikunjungi banyak orang. Warga yang berkunjung, disebutnya hanya untuk berfoto-foto sambil menikmati keindahan bunga yang tumbuh secara liar itu.
"Ini merupakan kali pertama, Nuse dapat kunjungan seperti ini. Perahu-perahu nelayan bolak-balik menjemput orang yang mau datang lihat bunga," kata Hesron Pasole kepada TIMEX, Jumat (6/5).
Menurutnya, dalam sehari, jumlah pengunjung mencapai ratusan orang. Karena tergantung pasang surutnya air laut sehingga sedikit terganggu memobilisasi pengunjung. "Kalau air sudah mulai surut maka tidak bisa angkut orang. Karena nanti perahu kandas. Jadi musti hitung baik-baik waktu air laut pasang dan surut," kata Hesron.
Dikatakan, bunga tersebut tumbuh setiap tahunnya. Hanya di tahun 2021, jumlahnya tak sebanyak saat ini, yang diduga dampak dari badai Siklon Tropis Seroja.
Hesron mengatakan, tak pernah dibayangkan bahwa bunga yang tumbuh itu memiliki daya tarik. Namun demikian, pihaknya sementara memprogramkan untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai sebuah destinasi wisata.
"Di lokasi itu, kami rencana bangun tempat wisata. Karena dekat dengan tempat pengolahan cumi-cumi, pantai dengan pasir putih juga menarik. Ditambah hamparan luas yang masih kosong dengan hutan bakau di sebelahnya," tutur Hesron.
"Makanya tahun lalu, kami sudah bangun beberapa lopo di pinggir pantai. Biar ada tempat untuk pengunjung bisa bersantai sambil menikmati panorama alam di Pulau Nuse. Kami pakai dana desa. Itu juga kami harus menyesuaikan dengan kemampuan keuangan. Karena penggunaanya sudah ditetapkan dalam juknis prioritas pembangunan desa," sambungnya.
Salah satu warga Rote Ndao, Merda Putri Bungsu Kenat mengaku mengetahui taman bunga ini dari postingan yang beredar di media sosial. Banyak teman-temanya dari Kupang sudah lebih dahulu berkunjung memanfaatkan momen liburan.
"Dapat tahu dari kawan-kawan di Facebook juga story WhatsApp. Foto-foto di-posting waktu di Nuse, dengan caption Padang Janda Desa Nuse," kata Merda yang mengaku postingan itu membuatnya tertarik untuk ikut berkunjung ke Pulau Nuse.
"Beta (saya) dapat liat hari Minggu (1/5). Kawan dong posting bilang menikmati liburan dengan keindahan bunga di Padang Janda. Dan besoknya beta ajak saudara dong untuk ke Nuse. Dan memang bunga-bunganya sangat indah. Semuanya berwarna ungu," ungkapnya.
Merda juga mengaku, untuk menikmati keindahan tersebut tidak merogoh kocek yang banyak. Cukup Rp 50.000, setiap keindahan sudah dinikmati dan berfoto dengan sepuasnya. "Ongkos perahu Rp 25.000 per orang. Jadi kalau PP jadi Rp 50.000. Hanya itu yang katong bayar untuk sampai di Nuse. Kurang lebih 25 menit sudah sampai. Dan warna ungu langsung terlihat dari kejauhan karena sangat banyak," ungkap Merda.
Hal senada disampaikan Okto Pasole, salah satu warga Nuse yang ikut mengantar pengunjung dengan perahunya. Menurutnya, mereka tidak mau memanfaatkan ramainya pengunjung dengan menaikan tarif angkut. "Ada banyak perahu dari Nuse yang muat orang. Tapi katong sepakat satu harga. Dan untuk borongan, misalnya pengunjung yang datang dengan rombongan kami patok Rp 500.000 sampai Rp 400.000, tergantung negosiasi," kata Okto. (mg32)
Editor: Marthen Bana