ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Ende, Drs. H. Djafar. H. Achmad meresmikan gedung Poliklinik dan Laboratorium PCR di Rumah Sakit Umum (RSUD) Ende, Jumat (8/7).
Peresmian poliklinik dan lab PCR tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wakil Bupati Ende, Erikos Emanuel Rede, disaksikan Bupati Ende, H. Djafar H. Achmad, Sekertaris Daerah (Sekda) Ende, Agustinus G. Ngasu.
Hadir pada kesempatan itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Ende, Dahlan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Ende, Derson Duka, Kepala Dinas Kesehatan Ende, dr. Aries Dwi Lestari, Direktur RSUD Ende, dr.Carolina M. Viany Sunti, Camat Ende Tengah, Erik Degu, dan sejumlah pimpinan perangkat daerah.
Bupati Ende, Djafar Achmad dalam sambutannya mengatakan, apa yang dinanti-nantikan sejak tahun 2021 akhirnya terjawab menyusul mulai beroperasinya gedung Poliklinik dan Lab PCR di RSUD Ende.
Bupati Djafar memberikan apresiasi kepada manajemen rumah sakit yang telah bekerja keras meskipun dalam situasi Covid-19 yang mendera daerah ini. "Saya memberikan apresiasi tinggi kepada rumah sakit yang bekerja keras menghadirkan poliklinik dan terlebih laboratorium PCR, meski di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.
Pemerintah tegasnya, terus mendukung sektor kesehatan dengan melakukan terobosan-terobosan penting dari tingkat nasional hingga daerah. Dan salah satu terobosan adalah dengan meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan seperti pembangunan laboratorium dan poliklinik.
Kehadiran dua gedung ini, tambah Bupati Djafar, bisa memberikan pelayanan yang lebih maksimal lagi, baik pelayanan kepada masyarakat maupun kualitasnya prima. “Yang dicari orang bukan gedung tapi pelayanan. Masyarakat agar diberi pelayanan yang terbaik,” pesan Bupati Djafar.
Bupati Djafar juga meminta pihak rumah sakit agar bekerjasama dengan pihak bank guna memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kepada para tenaga medis, Bupati Djafar berharap agar memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan melakukan pelayanan dalam kasih.
“Sapalah dengan senyum ketika pasien datang. Lakukan tindakan penanganan dengan kasih. Perlakukan setiap pasien yang datang seperti saudaramu sendiri,” tandas Bupati Djafar.
Sementara Kadis Kesehatan Ende, dr. Aries Dwi Lestari mengatakan, keberadaan poliklinik dan gedung PCR di RSUD Ende semata-mata untuk memberikan pelayanan yang lebih memadai kepada masyarakat.
Dikatakan, pembangunan sarana yang ada ini berasal dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2021 senilai Rp 900 juta. Dengan adanya mesin PCR, lanjut dr. Aries, memberikan nilai tambah karena mesin yang ada tidak saja untuk memeriksa terkait virus Covid-19, namun juga bisa memeriksa semua bakteri dan virus. "Bisa untuk HIV juga virus hepatitis B maupun bakteri GO atau raja singa," kata dr Aries.
Karena itu, lanjutnya, keberadaan alat ini sangat besar manfaatnya untuk Kabupaten Ende.
Selain itu, kata dr. Aries, RSUD Ende juga sudah ada mesin endoskopi, dan pihaknya juga sempat memberikan pelayanan menggunakan mesin tersebut. Sayangnya, penggunaan mesin itu terhenti karena Covid-19, dan seiring dengan melandainya Covid-19, maka pelayanan endoskopi bisa kembali dilakukan.
"Mesin endeskopi saat ini menjadi satu-satunya yang ada di Pulau Flores, dan hal tersebut menjadi rujukan untuk seluruh pasien di pulau Flores. Di NTT hanya ada tiga (Mesin Endoskopi, Red), yakni di RSUD W. J. Johanes Kupang, RSUD Ende, dan RSUD Belu,” pungkasnya. (Kr7)
Editor: Marthen Bana