Kantor Fungsional Bank NTT Hadir di Benteng Jawa, Bupati Matim: Jangan Ada Lagi Kebiasaan Simpan Uang di Bawah Bantal

  • Bagikan
GUNTING PITA. Ketua TP PKK Matim, Ny. Theresia Wisang-Agas bersama Bupati Agas Andreas, Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Steven Mesakh, dan pimpinan DPRD, saat melakukan pengguntingan pita tanda peresmian kantor fungsional Bank NTT Bentwng Jawa, Selasa (9/8). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bank NTT terus mengembangkan kepak sayap usahanya dengan menghadirkan kantor fungsional di Benteng Jawa, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Selasa (9/8). Kehadiran kantor tersebut dalam rangka untuk membangkit dan menggerakan ekonomi pada sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Peresmianya dilakukan Bupati Matim, Agas Andreas, ditandai pengguntingan pita oleh Ketua TP PKK Matim, Theresia Wisang Agas. Hadir Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Steven Mesakh. Hadir juga dalam kesempatan itu Kadiv Kredit Komersial Bank NTT, Obisuru, dan Kadiv Supporting Kredit Bank NTT, Doni Messah.

Hadir pula Kepala Bank NTT Cabang Borong, Nurchalis Tahir, pimpinan DPRD Matim, Camat Lamba Leda, Longginus Nohos bersama stafnya, unsur Forkopimca, pimpinan OPD, sejumlah kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, pegawai Bank NTT Cabang Borong dan kantor Fungsional Benteng Jawa, para guru dan pelajar, serta undangan lainya.

Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) oleh Bupati Agas bagi sejumlah pelajar, penyerahan kredit mikro merdeka oleh Direktur Kredit, Steven Mesakh, dan juga peninjauan tempat pameran UMKM Binaan Bank NTT Cabang Borong.

"Kehadiran kantor fungsional ini untuk membangkitkan ekonomi bagi masyarakat di wilayah Benteng Jawa khususnya, dan umumnya kecamatan Lamaba Leda. Kehadiranya itu berjalan dua fungsi, yaitu simpananya jalan dan kreditnya juga jalan," jelas Steven Mesakh kepada TIMEX di sela-sela peresmian kantor fungsional Benteng Jawa.

Dengan adanya perubahan regulasi sesuai POJK, lanjut Steven, yang namanya bank umum konvesional hanya diizinkan kantor fungsional. Jadi disini, kantor fungsional itu berfungsi untuk melakukan intermediasi bank, yakni menghimpun dan menyalurkan dana. Selain itu, kantor fungsional itu lebih fokus pada pembiayaan UMKM.

"Sesuai arahan Gubernur NTT sebagai pemegang saham pengendali, Bank NTT harus berperan melakukan pembiayaan UMKM. Terkait dengan pembiayaan UMKM, sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 23 tahun 2021 tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM), target Juni 2022 bagi Bank Konvesional harus mencapai 20 persen. Sementara Bank NTT masuk posisi 24 persen," beber Steven.

Sehingga, sambung Steven, dengan hadirnya kantor fungsional Bank NTT, UMKM harus digenjot terus agar posisi RPIM bisa lebih meningkat. Sementara bagi masyarakat, kehadiran kantor fungsional Bank NTT merupakan bagian dari pendekatan pelayanan dalam jasa perbankan. Juga dalam dunia usaha, tentu kehadiran bank di Benteng Jawa akan sangat membantu dalam mengakses keuangan. 

Tekadnya, Bank NTT hadir pada wilayah potensional untuk membantu akselerasi gerakan kebangkitan masyarakat menuju sejahtera. Mengakselerasi pembangunan di Kecamatan Lamba Leda, karena dasar pembangunan sudah diletakkan oleh Bupati Matim. Jadi di Benteng Jawa itu, potensi sebenarnya yang akan dikembangkan.  

"Saya berpesan kepada rekan-rekan di Bank NTT Cabang Borong, bahwa kantor fungsional Benteng Jawa ini bukan hanya sekadar gedung, tapi bisa memberikan pelayanan dan berdampak kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Matim, dan khususnya di Benteng Jawa," pesanya.

Sementara Bupati Agas dalam kesempatan itu mengajak masyarakat di Kecamatan Lamba Leda, untuk mulai menabung di Bank NTT. Tentu dengan menabung di Bank NTT sama dengan membangun Provinsi NTT, termasuk Kabupaten Matim. Jangan lagi ada kebiasaan simpan uang di bawah bantal, karena banyak risikonya. Simpan di bank itu ada jaminan ketenangan.

"Bank ini milik masyarakat NTT. Mari kita menabung, dan jangan simpan uang di rumah, karena tidak nyaman. Mari kita alihkan uang kita untuk simpan di bank, karena disana uang kita tidak hilang. Malah ada bunganya dan pasti kita tenang," ajak Bupati Agas.

Hadirnya Bank NTT di Benteng Jawa, kata Bupati Agas, masyarakat tidak boleh ada lagi yang melakukan praktik ijon. Masyarakat jangan suka mencari yang gampang untuk pinjam uang pada koperasi harian, karena bunganya mencekik.

Bupati Agas juga menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT, yang telah memenuhi kerinduan masyarakat dengan hadirnya kantor fungsional di Benteng Jawa. "Hadirnya Bank NTT di Benteng Jawa, diharapkan tidak hanya untuk menyimpan uang. Tapi juga kredit. Lebih dari itu, Bank NTT harus mampu menjadi lokomotif dan wadah investasi bagi kelompok UMKM," harap Bupati Agas. (*)

Penilis: Fansi Runggat.

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan