69 Kades di Belu Ikut Bimtek Aplikasi CMS, Ini Harapan Bupati Agus Taolin

  • Bagikan
Bupati Belu, Agustinus Taolin. (FOTO: PETRUS USBOKO/TIMEX)

ATAMBUA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebanyak 69 kepala desa (Kades) di Kabupaten Belu mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) aplikasi Cash Management System (CMS) yang berlangsung di aula kantor CU Kasih Sejahtera Atambua, Sabtu (17/9).

Kegiatan yang dibuka Bupati Belu, Agustinus Taolin tersebut sebagai wujud nyata transparasi dalam pengelolaan keuangan daerah serta upaya mencegah terjadinya dugaan penyelewengan yang dilakukan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun para kades.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, pimpinan Cabang Bank NTT Atambua, Adrianus M. Pontus, Tim Teknis BPKAD Kabupaten Belu, Tim Kerja TP2D Kabupaten Belu, para camat se-Kabupaten Belu, para kades, sekertaris desa, dan bendahara desa se-Kabupaten Belu.

Bupati Belu, Agustinus Taolin kepada TIMEX, Sabtu (17/9) mengatakan, Pemerintah Daerah telah meluncurkan aplikasi CMS yang akan digunakan dalam pengelolaan keuangan daerah, baik itu di tingkat organisasi perangkat daerah maupun tingkat desa.

Dalam mendukung suksesnya program CMS di tingkat desa tersebut, Pemkab Belu melakukan kegiatan bimbingan teknis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perangkat desa menggunakan aplikasi CMS.

Adapun peserta yang terlibat dalam kegiatan Bimtek tersebut, yakni para camat, kades, sekdes, dan bendahara desa se-Kabupaten Belu.

"CMS memiliki keunggulan dari sisi penghematan waktu, biaya administrasi dan tenaga. Akurasi data atau laporan keuangan dan monitoring keuangan terkontrol dan laporan keuangan daerah dapat tersaji tepat waktu," jelasnya.

Bupati Agustinus berharap para kades, sekdes, dan bendahara desa dapat mengikuti Bimtek ini secara baik, sehingga dapat menggunakan aplikasi CMS dalam pengelolaan anggaran dana desa.

Menurut Bupati Agustinus, aplikasi CMS memudahkan kades, sekdes, dan bendahara desa dalam pengelolaan anggaran dana desa, sekaligus meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah.

"Namun ingat, harus hati-hati dalam pengelolaan dan penggunaan anggaran dana desa. Jika salah kelola akan berdampak pada kerugian negara dan tentunya bisa berakibat hukum," tandasnya.

Sementara, Kepala Bank NTT Cabang Atambua, Adrianus M. Pontus mengapresiasi Pemkab Belu yang telah membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Belu.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Belu dan Wakil Bupati Belu untuk semua dukungan ini. Kami berkomitmen mendukung program pemerintah untuk memulihkan ekonomi masyarakat Belu yang sehat, berkarakter, dan kompetitif. Ada dua tanggung jawab pokok yang wajib dilaksanakan oleh Bank NTT, yakni membantu pemerintah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, dan memberantas kemiskinan di wilayah Kabupaten Belu,” sebutnya. (Kr5)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan