21 Korban KM Express Cantika 77 Belum Ditemukan, 19 Orang Meninggal Dunia

  • Bagikan
Tim Labfor dan Inafis saat mengambil potret bangkai KM Express Cantika 77 untuk kepentingan penyelidikan di Perairan Naikliu, Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Kamis (27/10). (FOTO: Humas Polda NTT for TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Tim Pencarian dan Pertolongan kembali menemukan satu jenazah korban KM Express Cantika 77 yang terbakar di perairan Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Senin (24/10) siang. Dengan penemuan ini, total korban meninggal dalam peristiwa ini berjumlah 19 orang.

Sementara berdasarkan pengaduan dari keluarga, terdata sebanyak 21 korban yang belum ditemukan. Para korban hilang ini diketahui melalui pengaduan keluarga ke Posko BPBD NTT. Mereka yang mengadu ini mengaku keluarga mereka juga turut menumpang kapal nahas tersebut dan ada kabar hingga saat ini.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, Ambrosius Kodo membenarkan total korban meninggal dunia pada kecelakaan laut tersebut sebanyak 19 orang. Setelah melakukan identifikasi, di RSB Titus Uly Kupang sebanyak 17 korban sudah dikembalikan ke keluarga untuk dimakamkan.

Sementara korban selamat lainnya, kata Ambrosius, menjalani perawatan intensif di empat rumah sakit di Kota kupang, yakni RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes, RSUD SK Lerik, RSU Leona, dan RSB Titus Uly.

Di RSUD Prof. Johannes, semula menampung 71 korban, namun 66 orang sudah diperbolehkan pulang, 4 orang masih rawat inap, dan satu orang meninggal dunia.

Di RSUD S. K. Lerik, semula menampung 144 orang, dan semuanya sudah diizinkan pulang. RSB Titus Uly Kupang merawat 35 korban, dimana 30 orang sudah diperbolehkan pulang, 5 masih jalani perawatan. Sedangkan di RSU Leona, terdapat 37 orang yang dirawat. Dari jumlah itu, tersisa dua orang yang masih menjalani perawatan intensif, sementara 35 orang lainnya sudah diizinkan pulang.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk proses pemulangan para korban kembali ke Alor," katanya.

Dijelaskan selama pembukaan posko, terdapat 42 pengaduan. Pengaduan tersebut 20 telah ditemukan selamat, satu ditemukan meninggal namun 21 orang lainnya masih hilang.

"Kita terus melakukan pencarian terhadap korban yang dilaporkan hilang ini karena sejauh ini tidak ada data yang jelas terkait jumlah. Kita berharap korban yang masih hilang ini dapat ditemukan," harapnya.

Masih menurut Abrosius, korban selamat mengalami kesulitan terkait administrasi kependudukan namun pihaknya telah berkoordinasi dengan KSOP untuk menerbitkan surat keterangan kecelakaan agar dapat memproses administrasi yang dibutuhkan.

"Pemerintah daerah sudah kita komunikasikan untuk menerbitkan administrasi kependudukan karena banyak korban yang masih trauma dan tidak ingin menumpang kapal laut untuk pulang sehingga harus gunakan pesawat. Kalau pakai pesawat harus ada identitas diri, untuk itu kita terbitkan surat keterangan kecelakaan namun segera ditindaklanjuti dengan penerbitan administrasi baru," ungkapnya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, I Putu Sudaya menjelaskan pukul 06.00 Wita, Tim SAR Gabungan kembali melaksanakan pencarian terhadap korban KM. Express Cantika 77 yang mengalami kebakaran di Perairan Naikliu Kabupaten Kupang dalam pelayaran Kupang menuju Kalabahi Alor.

Pada proses pencarian hari keempat, hingga pukul 17.57 Wita, Tim SAR Gabungan kembali menemukan satu orang korban dalam keadaan meninggal dunia berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya dievakuasi dan di bawa ke RSB Titus Uly Kupang.

"Jumlah korban keseluruhan yaitu 330 orang. Korban selamat 311 orang, dan 19 orang meninggal dunia," sebtutnya.

Dikatakan, Tim SAR Gabungan terus berupaya secara maksimal dalam pelaksanaan operasi pencarian terhadap para korban. Berdasarkan rencana operasi, pencarian terhadap korban KM. Express Cantika 77 yang mengalami kebakaran di Perairan Naikliu Kabupaten Kupang akan dilanjutkan esok hari Jumat, 28 Oktober 2022 pukul 06.00 Wita.

"Alut yang digunakan dalam pencarian hari keempat antara lain, KN SAR Antareja Basarnas Kupang, RIB 10 Basarnas Kupang, 1 Unit Truk Personil, 1 Unit Rescue D-Max, peralatan komunikasi, peralatan medis, dan peralatan SAR pendukung lainya," bebenya.

Unsur SAR yang terlibat diantaranya Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, ABK Km SAR Antareja, ABK 10 Kupang, Lantamal VII Kupang, TNI AD, Polair Kpang, Bakamla Kupang, KP3L Kupang, KKP Kupang, KSOP Kupang, Tagana Kupang, Wartawan, Masyarakat nelayan Naikliu Kabapaten Kupang. (r3/ito)

  • Bagikan