Jaga Ketahanan Pangan di NTT, Gestianus Sino Terapkan Genta Organik

  • Bagikan
Petani milenial NTT, Gestiano Sino merupakan salah satu petani yang tidak menggunakan pupuk kimia dalam usaha pertaniannya. Hal baik ini ditularkan Gestiano kepada para siswa PKL SMK PP Negeri Kupang dalam lima tahun terakhir. (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG-Dalam dunia pertanian khususnya sayuran, para petani tentunya tak asing dengan yang namanya pupuk organik. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program Genta Organik gencar melakukan sosialisasi bagaimana cara membuat pupuk organik bagi para petani. Hal ini tiada lain adalah solusi dari harga pupuk yang melambung tinggi akibat dari dampak perang Rusia-Ukraina.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, penggunaan pupuk organik akan berdampak baik bagi kesehatan manusia karena kandungan nutrisinya lebih lengkap dan lebih banyak. Selain itu, lanjut Mentan, pupuk organik dapat mengurangi tekanan struktur tanah pada akar-akar tanaman.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan, nyatanya memang pupuk organik lebih bisa memperbaiki dan menggemburkan tanah dibanding pupuk kimia. Dengan begitu hal ini dapat dikatakan mendukung pertanian yang ramah lingkungan.

Disaat para petani yang menggunakan pupuk kimia kewalahan dengan tingginya harga pupuk, petani milenial asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Gestiano Sino tidak perlu khawatir dengan hal ini. Pasalnya, Gestiano telah jauh dari kata penggunaan pupuk kimia.

SMK PP Negeri Kupang selaku UPT dari BPPSDMP yang menjadi stakeholder bagi GS Organik merasa bangga dapat menjalin kerja sama ini.

GS Organik adalah salah satu tempat praktik yang baik bagi siswa dalam program magang dan Praktik Kerja Lapangan (PKL) peserta didik, khususnya kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH). Kerja sama ini telah berlangsung kurang lebih lima tahun.

“Selama anak-anak (siswa) magang atau praktik di tempat saya, boleh dikatakan saya tidak pernah mengajarkan mereka bagaimana menggunakan pupuk urea sedikitpun. Sehingga merekapun tidak tahu bagaimana cara menggunakannya, karena pemikiran saya jauh dari kata kimia," jelas Gestiano.

Gestiano mengaku, terhadap siswa magang dari SMK PP Negeri Kupang, dirinya selalu mengajarkan cara memproduksi dan menggunakan 100 persen pupuk organik untuk sayuran sehat. Dengan begitu, Gestiano berharap kedepannya masyarakat luas juga perlu diedukasi bagaimana gizi yang terkandung dalam sayuran organik jauh lebih sehat ketimbang kimia.

Tanpa mengesampingkan pupuk kimia, peran dari pupuk organik sangatkah penting. Meskipun hasilnya tidak sebanyak pupuk kimia, namun pupuk organik telah terbukti tidak merusak tanah dan lebih menyehatkan. "Maka dari itu untuk menjaga ketahanan pangan, para petani haruslah konsisten menanam dengan pupuk organik," pinta Gestiano. (*)

Penulis: Luluk Juan

  • Bagikan