Gadis 19 Tahun Tewas Terapung di Bak Air Warga

  • Bagikan
EVAKUASI. Tampak Tim SAR sementara mengevakuasi jasad korban tenggelam di bak air milik warga Desa Penfui Timur. Diabadikan, Rabu (14/12).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Seorang gadis berusia 19 Tahun ditemukan tewas terapung di bak air milik Feliks Nuang Ratu, warga Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, sekira pukul 06.30 wita, Rabu (14/12).

Identitas jenazah perempuan itu diketahui Ayu Besie, warga RT 30/RW 10, Dusun VI, Desa Penfui Timur. Ia ditemukan setelah dilakukan pencarian oleh keluarganya.

Proses evakuasi dilakukan oleh Tim SAR Kupang setelah mendapatkan informasi dari masyarakat sekira pukul 07.45 wita dan 6 personil dilengkapi peralatan SAR diterjunkan ke lokasi kejadian guna melaksanakan evakuasi dan pertolongan.

"Pada pukul 08.30 wita tim rescue tiba di lokasi kejadian dan langsung melaksanakan koordinasi dan mengevakuasi korban," jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, I Putu Sudayana.

Sekira pukul 08.50 wita, Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi korban dalam keadaan meninggal dunia dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga korban.

Tim SAR Gabungan terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Polres Kupang, Polsek Tarus, Babinkamtibmas, Aparat Desa Penfui Timur, Keluarga Korban dan masyarakat setempat.

Sementara Kapolres Kupang, AKBP FX. Irwan Arianto, membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. "Iya benar, unit identifikasi sudah melakukan olah TKP dan mengidentifikasi korban. Sesuai hasil olah TKP sementara, korban diduga mengalami kekurangan oksigen karena tenggelam,” jelasnya.

Terkait dengan kronologisnya, AKBP Irwan menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal pada hari Selasa 13 Desember 2022, sejak sore korban tidak terlihat lagi oleh keluarganya dan sekitar pukul 17.00 Wita, kedua orang tua korban dan juga pihak keluarga berusaha mencari keberadaan korban namun sampai dengan larut malam tidak ditemukan.

Kemudian pada hari Rabu tanggal 14 Desember 2022 Sekitar pukul 06.30 wita keluarga pergi membakar lilin di kuburan yang tidak jauh dari TKP dan kembalinya dari bakar lilin, saksi Yoran Efron Banu, melihat ke dalam bak penampungan air milik Feliks Nuang Ratu itu ada mayat terapung di air. Karena merasa takut maka yang bersangkutan kembali ke rumah untuk menyampaikan hal tersebut ke pihak keluarga.

Berselang beberapa menit kemudian pihak keluarga pergi ke TKP untuk memastikan penemuan tersebut dan ternyata di dapati sesosok mayat yang merupakan korban yang dicari oleh pihak keluarga.

"Sesuai informasi yang diperoleh dari pihak keluarga korban bahwa selama ini korban sedang dalam keadaan sakit (gangguan kejiwaan) yang dialami sekitar tahun 2021 dan menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata dan sedang dalam status rawat jalan, "jelas Kapolres Irwan.

Kapolres Kupang menambahkan bahwa sesuai hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh tim medis dari Puskesmas Tarus terhadap jasad korban, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Pada hidung dan mulut mengeluarkan darah dan busa berwarna putih akibat pada saat korban tenggelam, terjadi tekanan udara yang tinggi pada bagian pembuluh darah, bagian hidung dan paru-paru.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan luar terhadap jasad korban bahwa korban meninggal dunia murni akibat kehabisan nafas saat tenggelam dalam air. Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah dan tidak mempermasalahkan secara hukum sehingga dibuatkan surat pernyataan penolakan autopsi yang disaksikan langsung oleh Kepala Desa dan tokoh masyarakat setempat. (r1)

  • Bagikan