Niat Cari Teman, Perempuan Asal Kabupaten Kupang Ini Malah Dituduh sebagai Penculik Anak

  • Bagikan
PEMERIKSAAN. Yunus Tenis, Pemilik Kios di RT 23/RT 07, Kelurahan Fatululi sedang menjalani pemeriksaan di ruang Unit PPA Polres Kupang Kota, Senin (6/2). (INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Nasib nahas dialami Helda Selan (HS), salah satu warga asal Kabupaten Kupang. Bagaimana tidak, Helda yang hendak mencari temannya malah dituduh sebagai penculikan anak.

Helda pun harus berurusan dengan pihak Kepolisian Polresta Kupang Kota karena diadukan oleh warga. Video kerumunan warga sempat menghebohkan sejagat kota kupang akibat narasi yang dibangun.

Helda langsung diamankan dan menjalani pemeriksan pada Unit PPA Satreskrim Polresta Kupang Kota, Senin (6/2).

Yunus Tenis (45) warga RT 23/RT 07, Kelurahan Fatululi yang juga pemilik kos usai diperiksa sebagai mengaku saat kejadian dirinya tidak berada ditempat sehingga tidak mengetahui persis kejadian.

Dikatakan dirinya dipanggil dan dimintai keterangannya karena pada Tahun 2015 silam, salah satu penghuni kos adalah keluarga Helda Selan.

"Jadi waktu itu Helda ini sering ke kos karena om nya itu kos di saya punya kos-kosan. Karena keseringan, Helda kemudian berteman dengan Yuliana Bete Amsaku alias Yuli (ibu dari Sella terduga korban)," katanya.

Ia mengaku, setelah diperiksa bersama dengan Helda di Polresta baru ia mengetahui bahwa Helda bertujuan ke tempat kejadian karena ia ingin mencari temannya Yuli.

"Helda ini bukan orang baru sebenarnya, tapi karena sudah lama kesitu (TKP) dan tiba-tiba pergi lagi jadi mungkin orang tidak kenal. Jarak rumah Yuli dengan kos hanya 10 meter," sebutnya.

Yunus juga mengaku, menurut informasi yang diperoleh, Helda sempat menawarkan Handphone (HP) miliknya untuk digadaikan ke pemilik kios di depan TKP namun ditolak.

"Jadi Helda ini sempat mau gadai HP tapi tidak dapat makanya dia ke rumahnya Yuli. Sesampainya di rumah korban, Helda kemudian menanyakan keberadaan Yuli ke terduga korban sambil memegang tangan korban. Saat itu, datanglah Rosalina Miratade (ibu dari Yuli dan nenek dari Sella terduga korban) lalu mengusir Helda. Helda sudah sempat pergi tapi dikejar lagi lalu dibawah kembali dan dituduh sebagai pelaku percobaan penculik," bebernya.

"Helda juga mengenal semua anggota keluarga disitu karena dia kalau ke kos sering membantu Rosalina mengupas bawang. Tapi anehnya dia tidak kenal Helda lalu dituduh penculik," tambahnya.

Yenis Selan, warga RT 15/RW 7, Kelurahan Kelapa Lima, (mama kecil) Helda ketika ditemui di Polresta Kupang Kota Kupang mengaku, dirinya baru mengetahui kejadian tersebut melalui media sosial ketika viral dugaan penculikan

Ia menjelaskan, Helda sempat merantau ke Medan sekitar bulan April 2022. Namun pada bulan Desember Helda memilih kembali ke Kupang dan sementara bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di sekitar Kelurahan Oesapa.

"Helda sempat merantau ke Medan lalu ke Jakarta. Di Jakarta sempat sakit hingga dirawat di rumah sakit dan baru kembali. Selama di Kupang dia tinggal dengan nenek di Oebobo. Tadi pamit mau kerja tapi tiba-tiba viral bahwa dia pelaku penculikan anak," katanya.

Yenis juga yakin, masalah yang sedang dalam penanganan pihak kepolisian tersebut tidak akan terbukti seperti tuduhan yang sudah dituduhkan kepada anaknya itu karena latar belakang keluarganya bukan pencuri.

"Saya yakin dia tidak melakukan seperti tuduhan ini. Dia datang bukan dari keluarga pencuri jadi tidak mungkin dia melakukan hal itu," sebutnya.

Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto yang berusaha dikonfirmasi terkait dengan kejadian ini belum bisa memberikan keterangan karena masih memeriksa sejumlah saksi.

Pantauan Timor Express di ruang Unit PPA, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi. Salah satunya Rosalina Miratade.

Sebelumnya beredar informasi penculikan anak di SD Bertingkat Oebobo 2. Vidio terkait dugaan penculikan ini pun beredar luas di berbagai platform media sosial dan membuat kepanikan warga. (r3)

  • Bagikan