PPDB Picu Peningkatan Pendapatan Pelaku Usaha

  • Bagikan
KOMPAK. Para siswa SMP Negeri 4 Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, memamerkan kepiawaiannya melaksanakan lomba PBB di sekolah itu, Sabtu (17/6). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Kupang dilakukan secara online dan dinyatakan selesai.

Calon peserta didik baru pun mulai mempersiapkan diri dan melengkapi diri dengan kebutuhan sekolah. Momen ini para orang tua dan calon siswa baru mulai berburu berbagai peralatan pendidikan untuk mendukung kegiatan belajar.

Menanggapi hal ini, Pengamat Ekonomi Regional NTT, James Adam menjelaskan bahwa secara umum ketika akan memulai tahun ajaran baru setelah PPDB maka permintaan pasar akan meningkat karena kebutuhan peralatan sekolah siswa baru bertambah.

Selain itu, termasuk siswa lama yang sudah naik kelas yang akan mulai belajar pada kelas yang lebih tinggi.

Disebutkan, ketika terjadi kenaikan tingkat permintaan maka penawaran pun akan terpengaruh sesuai akan menimbulkan proses Supply (penawaran) dan demand (permintaan) menunjukkan seberapa besar yang mestinya berimbang.

Jika ada permintaan konsumen terhadap satu produk tertentu maka produk tersebut bisa diperoleh dengan mudah di Pasar karena tersedia. Namun, jika produk tidak tersedia bukan karena langka tetapi mungkin perputarannya cepat maka proses supply harus lebih intens dan harus ditingkatkan. Jika supply lemah maka akan terjadi kelangkaan barang di pasar yang dampaknya akan menggangu aktifitas ekonomi yang bisa berakibat harga tinggi.

"Setiap mulai tahun ajaran baru maka permintaan terhadap atribut dan kebutuhan anak didik pasti meningkat. Pada level ini maka dampaknya terhadap pendapatan penjual atau konsumen pasti bertambah atau meningkat," jelasnya.

Karena itu, prinsip ekonomi yang sederhana pasti terjadi dimana supply dan demand berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi satu daerah atau wilayah.

"Dampak ikutannya cukup banyak, bukan saja terhadap pembeli dan penjual produk perlengkapan sekolah saja tetapi juga terhadap usaha, misalnya transportasi, restoran dan lain-lain," pungkasnya. (r1)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan