Tata Lapangan Motang Rua Pakai Dana Bank NTT, Ini Tujuannya

  • Bagikan
Bupati Hery Nabit, unsur Forkopimda, dan Sekda Fansi Jahang, pose bersama keluarga pahlawan lokal Motang Rua usai penyerahan cinderamata berupa lukisan Motang Rua kepada Pemkab Manggarai, Selasa (26/7). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Lapangan Motang Rua di Ruteng, Kabupaten Manggarai mulai ditata atau didandani guna menambah kecantikan wajah ibu kota kabupaten tersebut. Demi menyukseskan program ini, Pemda setempat menggelontarkan sejumlah anggaran senilai Rp 3,5 miliar dari dana pinjaman daerah di Bank NTT tahun 2023.

Kegiatan pembangunan dan penataan lapangan sejarah yang berlokasi tepat di depan kantor Bupati Manggarai itu, diawali dengan ritus adat Mamggarai "Tesi", Selasa (25/7) pukul 16.30 Wita.

Ritual yang berlangsung di podium utama lapangan Motang Rua itu dibawa langsung tokoh adat dari kampung Ruteng Pu'u, untuk memohon restu kepada para leluhur sebelum pembangunan mulai dilaksankan.

Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Manggarai, Hery Nabit, Kepala Bank NTT Cabang Ruteng, Romi Radjalangu, unsur Forkopimda, Sekda Manggarai, Fansi Jahang, pimpinan perangkat daerah, Direktur Perumda Tirta Komodo, Marsel Sudirman, Camat Langke Rembong, dan tokoh adat dalam Kota Ruteng. Hadir pula keturunan dari pahlawan pejuang lokal Motang Rua bersama tokoh ada dari kampung Beo Kina, kontraktor pelaksana, dan undangan lainnya.

"Penataan lapangan atau natas labar ini, sama sekali tidak mengubah sedikitpun fungsi dan nama dari tempat ini. Natas labar adalah fungsi, dan Motang Rua adalah nama," ujar Bupati Hery Nabit dalam kesempatan itu.

Menurutnya, lapangan Motang Rua dalam generasi sekarang, akan tetap menjadi tempat semua orang boleh berkumpul, boleh beraktivitas, dan namanya pun tetap dengan nama yang telah disematkan oleh para pendahulu. Penataan itu juga, menjadi langkah awal mewujudkan visi mengembangkan Kota Ruteng menjadi kota cantik.

"Kota tidak hanya membanggakan, namun juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Manggarai. Sore ini kita memulai langkah pertama untuk mewujudkan visi tentang sebuah kota kecil yang kemudian berkembang sedemikian rupa menjadi lahan penghidupan bagi banyak orang dengan tujuan agar kita bangga menjadi orang Manggarai. Sehingga, kota kecil ini pun terus ditata agar semakin cantik kedepannya," pesan Bupati Hery. 

Bupati Hery juga berharap, dengan pembangunan Natas Labar Motang Rua itu, diharapkan menjadi ikon baru bagi Kota Ruteng. Sehingga Bupati Hery mengajak seluruh masyarakat Manggarai, untuk bersama mengawal seluruh proses pembangunan di daerah itu. Tentu dalam pelaksanaanya, penataan tidak hanya pada tahun 2023, tapi akan berlanjut pada tahun berikutnya.

"Saya minta agar masyarakat Kabupaten Manggarai bersama pemerintah daerah selalu mendukung untuk penataan kota Ruteng agar semakin sempurna. Meskipun selesai itupun sifatnya sementara. Karena masih akan ada lagi, akan ada lagi yang harus ditambahkan, harus disempurnakan," pinta Bupati Nabit.

Sementara Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Manggarai, Agustinus Kanar, menjelaskan, sesuai nomenklatur, pentaan kembali lapangan Motang Rua itu berupa program pembangunan lingkungan pertokoan di Kecamatan Langke Rembong.

Pagu anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan itu senilai Rp 3,5 miliar. Namun setelah dikontrak, nilai fisiknya sebesar Rp 3.323.393.170.

Kanar melanjutkan, anggaran itu bersumber dari pinjaman daerah di Bank NTT tahun 2023, dengan kontraktor pelaksana, yakni PT Palindo Inti Nusantara. Pekerjaanya berlangsung selama 150 hari kalender, terhitung sejak 23 Juli hingga 20 Desember 2023. Tentu sesuai anggaran yang disediakan, pentaan lapangan tersebut dilakukan secara bertahap.

“Anggaran ini bersumber dari pinjaman daerah di Bank NTT. Pelaksanaan dalam penataan ini, tidak langsung diselesaikan secara keseluruhan. Ada item tertentu yang belum dikerjakan tahun ini, karena anggaranya belum cukup. Rencananya akan lanjut dalam anggaran tahun berikutnya. Kita semua berharap agar pekerjaan tahun ini bisa tuntas pada waktunya," ujar Kanar, (*/aln)

Fansi Runggat

  • Bagikan