Empat Ruas Jalan Rampung, Dua Menyusul

  • Bagikan
PROYEK. Aktifitas sejumlah pekerja proyek menggunakan alat berat dalam pekerjaan hotmix ruas jalan Dangka Mangkang-Watungong, tepatnya di titik Lok Pahar sebelum masuk wilayah Watungong. (FOTO: FRANSI RUNGGAT/TIMEX).

Proyek Pinjaman Bank NTT Oleh Pemda Matim

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Progres fisik pengerjaan empat paket proyek infrastruktur jalan di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) yang bersumber dari dana pinjaman daerah di Bank NTT tahun 2023, sudah mencapai 100 persen. Sementara dua paket lainnya diatas 62 persen.

Total pinjaman daerah tersebut sebesar Rp 103 miliar. Semuanya dialokasi pada 6 paket pembangunan jalan hotmix senilai Rp 97.750.000.000. Lainya untuk perencanaan. Pada tahun yang sama, Pemda Matim juga mendapat alokasi puluhan miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang mengintervensi 5 paket jalan.

"Khusus yang bersumber dari dana pinjaman daerah di Bank NTT, dari jumlah 6 paket jalan ada, sebanyak 4 paket yang progresnya sudah 100 persen. Sementara dua paket lainnya, progresnya di atas 62 persen," ujar Kepala Dinas PUPR Matim, Yos Marto melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Wilibrodus Adeputra Lama, kepada Timor Express di Borong, Jumat (29/9).

Adeputra menjelaskan, dua paket yang belum 100 persen itu, yakni peningkatan jalan Kembur-Watu Ngiung-Metuk yang sudah mencapai 75 persen, dikerjakan oleh PT Kencana Sakti Nusantara dengan nilai kontrak Rp 18.950.000.000. Selain itu peningkatan jalan Dangka Mangkang-Watungong dengan progres 62 persen, yang dikerjakan PT Menara Armada Pratama dengan nilai kontrak Rp 29.650.030.000.

Lanjut Adeputra, dua paket tersebut masih diberi waktu tambahan hingga akhir bulan Oktober 2023. Sementara 4 pekat dengan progres 100 persen, yakni peningkatan jalan Sok-Wae Care oleh pelaksana CV. Tri Sampurna dengan nilai kontrak Rp 9.895.488.000, peningkatan jalan SP. Tangkul-Benteng Jawa oleh pelaksana CV. Sarana Karya Utama dengan nilai kontrak Rp 13.298.169.000.

Selain itu peningkatan jalan Kembur-Paka-Nceang oleh PT. Floresko dengan nilai kontrak Rp 14.217.186.000, dan peningkatan jalan Benteng Jawa-Satar Teu oleh CV. Sarana Karya Utama dengan nilai kontrak sebesar Rp 9.970.398.000. Ke-4 paket proyek dengan kemajuan pekerjaan 100 porsen itu, dua diantaranya sudah dilakukan serah terima sementara pekerjaan atau PHO.

"Yang belum 100 persen itu, masa kontrak sampe Oktober 2023. Jadi ada penambahan waktu untuk dua paket yang belum 100 persen ini. Sedangkan dari paket Empat paket yang sudah 100 persen, dua diantaranya sudah PHO, yakni peningkatan jalan Sok-Wae Care, dan peningkatan Kembur-Paka-Nceang," jelas Adeputra. 

Dia menambah, khusus untuk 5 paket pekerjaan jalan yang bersumber dari DAK, ada dua yang progresnya sudah 100 persen, yakni peningkatan jalan Mawe-Lawir oleh CV. Dwi Satria Perkasa dengan nilai kontrak sebesar Rp. 9.225.990.000, dan peningkatan jalan Wae Bobo-Liang Bala-Bondei-Nanga Rawa, dengan nilai kontrak sebesar Rp. 6.964.144.000.

Selain itu jelas Adeputra, tiga paket lain yang progresnya belum mencapai 100 persen, yakni peningkatan jalan Mano-Wae Wake dengan progres 77 persen, dan dikerjakan oleh PT. Menara Armada Pratama dengan nilai kontrak Rp. 18.797.191.000. Paket peningkatan jalan Lempang Paji-SP. Lewurla dengan progres 73 persen, dan dikerjakan oleh PT. Indoraya Jaya Perkasa dengan nilai kontrak Rp. 19.963.888.000.

"Sementara paket peningkatan jalan Lengko Ajang-Rana Kulan-Pota yang dikerjakan oleh CV. Pelangi Indah, progres kemajuan pekerjaan baru 35 persen. Paket ini dibiayai dengan nilai sebesar Rp. 14.600.000.000. Untuk proyek yang dibiayai dari DAK, baru satu paket yang sudah dilakukan PHO, yakni paket proyek jalan Wae Bobo-Liang Bala-Bondei-Nanga Rawa," jelasnya.

Sementara warga Watungong, Kecamatan Congkar, Rafael Panur, kepada Timex, Minggu (1/10) mengaku senang dan berterima kasih kepada Pemda Matim melalui Dinas PUPR, yang telah memperhatikan kerinduan masyarakat selama ini akan akses jalan yang baik, khususnya ruas Dangka Mangkang-Watungong. Dimana, kondisi jalan cukup prihatin, dan kini sudah bagus.

"Walaupun belum tuntas dihotmix, tapi pekerjaan dasarnya sudah sampai titik akhir. Artinya kerusakan parah pada ruas jalan ini sudah ditangani, dan ini sudah lama dirindukan masyarakat. Jalan sudah bagus dan akses transportasi semakin lancar. Tidak lagi kesulitan untuk  mengangkut hasil tani dan kebun," ungkap Rafael, (kr1).

Editor: Intho Herison Tihu 

  • Bagikan