Ekologis Festival, Paroki Katedral Tanam Pohon di Wae Barong

  • Bagikan
TANAM POHON. Pastor Paroki Katedral, Romo Gaby Harim Pr, ketika menanam anakan pohon di areal sumber mata air Wae Barong Waso, Jumat (6/10). FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX).

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Paroki Katedral Ruteng, Keuskupan Ruteng, melakukan penanaman pohon lokal di areal sumber mata air Wae Barong, Gendang Waso, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai. Tanam pohon itu merupakan bagian dari kegiatan ekologis dalam Festival Golo Curu 2023.

Kegiatan itu dilaksanakan setelah ibadat ekologis yang dipimpin Pastor Paroki Katedral, Romo Gaby Harim Pr. Kemudian diikuti dengan pemberkatan mata air, dan juga anakan pohon kayu lokal yang diketahui bisa menyimpan dan mendatangkan air, Jumat (6/10).

Turut hadir saat itu Dewan Pastoral Paroki, para tetua adat Gendang Waso, dan masyarakat sekitar. "Penanaman pohon pada area sumber air, mutlak terus dilakukan. Supaya air tetap lestari, hingga bisa memenuhi kebutuhan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan. Sadar akan hal itu, sehingga panitia Festival Golo Curu agendakan juga penanaman pohon pada sumber air di setiap paroki,” kata Romo Gaby dalam ibadat itu.

Dikatakannya, jadwal penanaman itu setiap paroki dalam wilayah kota Ruteng atau Kecamatan Langke Rembong, dilakukan serentak. Tentu untuk Paroki Katedral, sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana pada kawasan mata air Wae Barong Waso. Apa yang dilakukan itu merupakan upaya nyata dan komitmen untuk menjaga dan melestarikan sumber mata air.

Kata Romo Gaby, penanaman pohon itu juga merupakan gerakan kembali budaya Manggarai yang selalu menjaga hubungan baik dengan alam, agar alam tetap menjaga manusia. Dimana air yang menjadi sumber hidup, tetap mengalir dengan limpahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Ketua Panitia Pelaksana Festival Golo Curu, Romo Marten Jenarut Pr, mengatakan banyak agenda kegiatan selama sepekan Festival Golo Curu. Salah satunya kegiatan ekologis berupa penanaman pohon. 

Menurut dia, penanaman pohon dipusatkan pada area mata air pada setiap paroki dalam wilayah Kota Ruteng. Kawasan sumber air harus jadi hutan kembali.

Lanjut Romo Marten, festival Golo Curu diadakan selama sepekan, sejak tanggal 1-7 Desember 2023. Festival itu dilaksanakan atas prakarsa Keuskupan Ruteng, hal mana dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Pemkab Manggarai dan elemen lainnya. Kegiatan Festival Golo Curu dipusatkan di Paroki Katedral Ruteng. (kr1)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan