LPDP Gelontorkan 55 M Untuk Tiga PTV di NTT

  • Bagikan
RESTI SELI/TIMEX PELUNCURAN. Pj Gubernur NTT, Ayodhia G.L. Kalake bersama Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati dan jajaran ketika memukul gong tanda peluncuran program inovasi berbasis potensi daerah di Hotel Harper Kupang, Rabu (25/10)

Riset Berbasis Potensi Daerah

KUPANG, TIMEX-Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah NTT resmi diluncurkan di Hotel Harper Kupang, Rabu (25/10).

Program riset tersebut akan berlangsung selama tiga tahun, terhitung sejak 2023-2025 dengan melibatkan tiga perguruan tinggi vokasi (PTV) di NTT, yakni Politeknik Negeri Kupang (PNK), Politeknik Pertanian (POLITANI) dan Politeknik El Bajo.

Tiga PTV itu akan digelontorkan dana sebesar Rp 55 miliar dari Lembaga Pembiayaan Dana Pendidikan (LPDP). Di tahun pertama, diberikan Rp 15 miliar, sisanya tahun kedua dan ketiga akan diberikan masing-masing Rp 20 miliar.

Kepala Divisi Kerja Sama dan Pengembangan Layanan Riset LPDP, Dani Setiawan mengatakan, LPDP mendanai program tersebut sebab dipercaya dapat berdampak bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat NTT.

"Kami LPDP tidak saja dikenal sebagai pemberi beasiswa, tapi kami juga mendanai riset. Sekarang untuk program ini kami percaya akan berdampak sekali karena menggali potensi daerah dan melibatkan berbagai pihak," pungkas Dani.

Ia menambahkan, ini bukan kali pertama LPDP bekerja sama dengan Direktoral Jenderal Vokasi, melainkan sudah sejak tahun 2021, dimana LPDP telah mendanai 66 peneliti riset PTV dengan anggaran Rp 23 miliar.

Ia berharap, riset yang dihasilkan bukan sekedar tulisan di atas kertas, melainkan dapat didorong lebih jauh dengan menghasilkan peraturan daerah dan sejenisnya atau pun sebagai dasar mengambil kebijakan bagi pembangunan daerah.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Kiki Yuliati mengatakan, Provinsi NTT merupakan salah satu dari 27 provinsi yang melaksanakan program tersebut. Lanjutnya, NTT dipilih lantaran ada dukungan yang komit dari pemerintah daerah (pemda).

Selain itu, NTT juga memiliki potensi daerah yang dapat menjadi peluang bagi pembangunan kedepan.

"Potensi itu hanya akan jadi potensi saja, kalau tidak diubah menjadi peluang atau pendapatan. Potensi itu bisa jadi peluang apabila ada eksekusinya," kata Kiki.

Karena itu, program ini membuat potensi daerah menjadi peluang dengan inovasi yang dihasilkan melalui riset. Apabila sudah tercipta peluang, maka dapat membangun daerah.

Direktur Politani Kupang, Johanis A. Jeremias menyampaikan, untuk sampel penelitian ada di lima kabupaten, yakni Kabupaten Kupang, TTS, Alor, Manggarai Barat dan Sumba Timur. "Kelima kabupaten ini diharapkan dapat menjadi representasi dari Provinsi NTT," singkatnya.

Lanjutnya, pada tahun pertama akan melaksanakan riset, dimana hasilnya tidak sebatas naskah kebijakan pembangunan daerah, tapi juha mengembangkan inovasi berbasis potensi di NTT.

Sementara itu, pada tahun kedua dan ketiga akan fokus pada implementasi untuk inovasi yang selaras dengan pembangunan NTT. "Ditargetkan akan terjadi peningkatan kualitas, juga komitmen dari daerah terhadap implementasi kebijakannya nanti," kata Johanis.

Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake mengucapkan terima kasih kepada LPDP dan PTV juga mitra di dunia usaha yang berkolaborasi mengembangkan potensi di NTT.

Ayodhia mengatakan, NTT memiliki potensi dibidang sumber daya alam, yakni pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, pariwisata dan energi terbarukan.

"Potensi ini belum semuanya berjalan baik, tentunya kita berharap bisa menjadi peluang untuk peningkatan kesejahteraan. Apalagi kita masih mengandalkan pola pengelolaan yang tradisional," ungkapnya.

Karena itu, Ayodhia berharap dengan inovasi yang dihasilkan dapat membuka lapangan kerja di NTT. Untuk itu, pemerintah sendiri siap berkolaborasi. "Perlu perencanaan yang sistematis tentunya agar program ini dapat berhasil sesuai harapan kita semua," tutupnya. (cr1/r3)

Linda Makandoloe

  • Bagikan