Menuju Efisiensi dan Berkelanjutan dengan Listrik PLN

  • Bagikan
IST. TRANSISI ENERGI. Ratim Suprianto selaku Pimpinan Adesco Farm Labuan Bajo mengaku berhasil melakukan efisiensi biaya operasional untuk mengelola lahan pertanian.

Transisi Energi, Adesco Farm Labuan Bajo

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID-- Program Eletricfying Agriculture (EA) yang digagas oleh PT PLN (Persero) mampu membuat pertanian atau perkebunan Indonesia naik kelas.

Adesco Farm Labuan Bajo dengan bangga mengumumkan bahwa perkebunannya, yang berdiri sejak November 2020, telah berhasil beralih dari penggunaan genset ke listrik PLN untuk memenuhi kebutuhan energi.

Keputusan ini meningkatkan efisiensi biaya, terutama dengan menggunakan metode penyiraman selang drip yang membantu pengelolaan lahan dengan lebih efisien.

Listrik PLN digunakan untuk pengisian air dari sumur bor hingga ke ground tank di area Bukit Doa. Kebutuhan akan daya listrik yang besar, Adesco Farm memutuskan untuk beralih ke listrik PLN.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, I Gede Agung Sindu Putra menyampaikan program ini diinisiasi untuk membantu pelaku usaha sektor Agrikultur dalam meningkatkan produktivitasnya.

“Program Electrifying Agriculture merupakan salah satu inovasi PLN dalam memanfaatkan energi listrik di bidang Agrikultur. Program EA ini terbukti mampu meningkatkan produksi para petani, peternak dan petambak,” tutur Sindu.

Peralihan ke listrik PLN juga mencerminkan komitmen Adesco Farm terhadap keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien.

Dengan perubahan ini, kami tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga meminimalkan dampak lingkungan dengan memilih sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Ratim juga menambahkan tetang efisiensi operasional setelah peralihan dari genset ke listrik PLN.

Hal tersebut nyata bagi Adesco Farm, salah satu Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Ratim Suprianto selaku Pimpinan Adesco Farm Labuan Bajo mengaku berhasil melakukan efisiensi biaya operasional.

"Manfaat listrik itu sendiri yang pertama kita gunakan untuk penyedotan air dari sumur bor sampai ke kamp dan juga sampai ke ground tank (tanki penampung) yang berada diarea Bukit Doa. Manfaat listrik yang kita gunakan sekarang ini untuk kebutuhan air di lahan perkebunan kami yang ada diatas, sedangkan sumur atau sumber air ada dibawah," ujarnya.

"Menurut saya, cukup baik ya untuk efisiensi biayanya yang kemarin kita pakai genset sekarang sudah pakai PLN. karena sebelumnya harus beli BBM, transportasi BBM, jadi itu lebih mahal lah biayanya kalau pakai genset. Kalau listrik itu kita penggunaannya lumayan terbantu khususnya listrik PLN, jadi semua pompa yang menggunakan listrik PLN lebih irit daripada kita menggunakan genset yang masih pakai BBM," tambahnya.

Lokasi lahan yang rata-rata cukup jauh dari perkotaan, membuat pengelola memilih mengoptimalkan layanan kelistrikan menggunakan aplikasi digital yang disediakan dari PLN.

“Terima kasih kepada PLN yang telah menyediakan layanan PLN Mobile yang sangat mempermudah kami melakukan pembayaran atau jika kami mengalami kendala kelistrikan, apalagi daerah kami jauh dari mana-mana,” tutup Ratim. (thi)

  • Bagikan