Irjen Daniel Silitonga Jabat Kapolda NTT

  • Bagikan
IST SERTIJAB. Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga didampingi ketua Bhayangkari pose bersama mantan Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma dan mantan ketua Bhayangkari usai serah terima jabatan di Mabes Polri, Kamis (14/12).

Banyak PR, Kapolda Baru Harus Tuntaskan

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Jabatan Kapolda NTT resmi diambil alih oleh Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga. Ia mengambil alih tongkat komando dari Irjen Pol Johni Asadoma.

Peralihan jabatan ditandai dengan serah terima jabatan yang disaksikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/12).

Serah terima tersebut menindaklanjuti surat telegram nomor: ST/2750/XII/KEP./2023 tanggal 7 Desember 2023.

Dalam surat telegram tersebut Irjen Pol Johni Asadoma ditunjuk sebagai Analis Kebijakan Utama Misi Internasional pada Divisi Hubungan Internasional Polri. Sedangkan Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Papua Barat.

Rotasi jabatan meninggalkan banyak tugas sebagai pekerjaan rumah bagi Kapolda baru, baik penegakan hukum hingga menjaga kondisi kamtibmas di wilayah NTT. Untuk itu, diharapkan dapat menuntaskan tugas tersebut.

Akademis dan pakar Hukum Pidana Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang, Michael Feka kepada Timor Express, Kamis (14/12) menjelaskan, pergantian Kapolda merupakan hal lumrah dalam penyegaran di institusi Polri. Pergantian kepemimpinan selalu memberi harapan adanya suatu kemajuan dan perubahan yang lebih baik dan cepat karena sudah ada dasar yang diletakkan oleh pemimpin sebelumnya. Sehingga Kapolda baru melanjutkan yang baik bahkan meningkatkan menjadi lebih baik dan kurang baik menjadi baik dan yang belum dilakukan harus dievaluasi dan dilakukan oleh Kapolda baru dengan inovasi dan kreativitas.

“Tugas Kapolda baru adalah menuntaskan kasus-kasus yang menjadi pekerjaan rumah, pembenahan internal Polri agar lebih solid dan unggul. Memastikan pemilu 2024 berjalan dengan aman dan lancar tanpa adanya intimidasi dan gangguan kamtibmas,” katanya.

Dalam penegakan hukum lebih mengutamakan tindakan preemtif dan preventif, sedangkan penindakan atau represif merupakan senjata terakhir ketika cara-cara lain sudah tidak memadai (ultimum remedium).

“Polri harus lebih humanis tetapi tidak memberi toleransi bagi aksi premanisme. Menjamin dan menjaga kebebasan pers, ke depan tidak boleh ada intimidasi terhadap jurnalis,” sebutnya.

Lanjutnya, pimpinan harus memainkan seluruh stakeholder yang ada di NTT untuk sama-sama menjaga kamtibmas dan toleransi sehingga NTT menjadi provinsi yang damai tanpa kekerasan dan penegakan hukum dengan menjunjung tinggi keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum.

“Keadilan mencakup secara holistik keadilan hukum (legal justice), keadilan moral (moral justice) dan social justice (sosial justice),” tandasnya.

Sementara, Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy membenarkan proses serah terima jabatan Kapolda NTT.

“Iya benar sudah dilakukan serah terima jabatan di Jakarta,” katanya.

Untuk diketahui, Irjen Daniel Silitonga merupakan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990. Ia mengawali kariernya dengan menjabat sebagai Wakapolsek Asembagus, Kapolsek Besuki dan berlanjut sebagai Kapolsek Tanjung Duren.

Ia sempat menjadi Sekpri Wakapolri dan menjabat sebagai Kapolresta Malang. Ia ditunjuk sebagai Wadirreskrim Polda Jatim (2010). Dengan keahlian di bidang reserse, dipercayakan sebagai Dirresnarkoba Polda Riau (2011) dan Dirreskrimum Polda Riau (2013).

Suami dari Kathy Devi Sirait ini juga pernah menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2014), lalu dimutasi ke Polda Sumsel (2016) sebagai Dirreskrimum. Tak sampai disitu, ia menjabat Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2017).

Putra daerah Sumatera Utara yang berasal dari Aek Kahombu, Tano Tombangan Angkola, Tapanuli Selatan ini pernah menjabat Wadirtipideksus Bareskrim Polri (2017) dan Karobinopsnal Bareskrim Polri (2019) pernah ditempatinya.

Ayah dari empat orang anak ini sebelumnya menempati jabatan Dirtipideksus Bareskrim Polri (2019) lalu Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri (2020) dan Kapolda Papua Barat (2022).

Untuk diketahui, Irjen Daniel Silitonga menamatkan pendidikannya dari SD (1981), SMP Negeri 1 Tantom Angkola (1984), SMA Budi Mulia Pematangsiantar (1984), S1 (1999), S2 (2010), AKPOL (1990), PTIK SESPIM (2006) dan SESPIMTI (2014). (r3/ays)

  • Bagikan