MAUMERE,TIMEX.FAJAR.CO.ID- Bank NTT cabang Kabupaten Sikka memberikan bantuan dengan tema berbagi kasih untuk 215 anak stunting di kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka. Sumbangan peduli stunting yang dilakukan itu merupakan wujud kepedulian yang tinggi bagi anak -anak di kecamatan Magepanda yang mengalami stunting.
Hal ini disampaikan kepala bank NTT cabang Sikka Yosefina G. Lely, Sabtu (16/12) di kecamatan Magepanda- kabupaten Sikka. Menurutnya, masalah stunting hingga saat ini di kabupaten Sikka belum tuntas sehingga menjelang Natal Bank NTT cabang Maumere menggelar berbagi kasih dengan anak -anak di kecamatan Magepanda.
Bantuan tersebut kata Lely, dilakukan secara serentak, yang dimulai dari kantor pusat hingga ke seluruh cabang, termasuk cabang Maumere. Terkait masalah stunting yang belum tuntas tersebut maka Bank NTT memberikan bantuan dalam rangka untuk mendukung pemerintah dalam menekan stunting di kecamatan Magepanda.
“Bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian kami untuk membantu pemerintah dalam menekan lajunya stunting di kabupaten Sikka. Ini menjelang Natal kami mau membagi kasih dengan anak-anak sewilayah kecamatan Magepanda yang mengalami stunting.” Ungkap Lely.
Lely juga mengaku untuk bantuan yang diberikan bank NTT selama tahun 2023 mencapai Rp 50 juta. Sejak tahun 2022 hingga 2023 total bantuan yang diberikan kepada anak-anak di kabupaten Sikka mencapai Rp 192.100.000.
“Untuk menekan stunting di kabupaten Sikka, bantuan yang kami berikan dalam bentuk paket barang. Selama tahun 2023 senilai Rp 50 juta bantuan lain juga kami berikan tepat menjelang HUT bank NTT yang ke -60 untuk anak-anak stunting. “ujar lely.
Sementara itu PJ bupati Sikka Adrianus F. Parera yang akrab dipanggil Afrin, menjelaskan bahwa stunting merupakan konsentrasi pemerintah baik di tingkat pusat, provinsi maupun daerah, secara bersama -sama untuk mengatasi cara menurunkan stunting. Secara nasional, provinsi termasuk Kabupaten Sikka tetap berupaya keras untuk menekan stunting dengan berbagai cara maupun dukung kerja sama dengan berbagai pihak.
Di tengah upaya penurunan angka stunting kata Afrin, kabupaten Sikka mengalami kenaikan dari 13,8 persen menjadi 15 persen. Kenaikan tersebut menjadi warning agar upaya untuk menekan stunting harus lebih baik lagi ke depan.
"Berbagai upaya sudah dilakukan, Langkah-langkah kebijakan pun sudah dilakukan termasuk dukungan anggaran untuk meminimalisir untuk menurunkan stunting," ungkapnya.
Namun demikian, kata dia, upaya yang dilakukan belum terlalu maksimal karena mengalami kenaikan sedikit. Kenaikan stunting itu lanjut Afrin, lebih banyak kepada para pendatang baru. Pendatang baru yakni terjadi pada saat penimbangan bayi sehingga adanya tambahan data anak stunting.(kr3/thi)