State Bank of India Belajar Smart Bank System di Bank NTT

  • Bagikan
FENTI ANIN/TIMEX FOTO BERSAMA. Direksi Bank NTT, Direktur FDS dan Direktur IT State Bank of India Sanjay Kumar Sing dan jajarannya pose bersama usai memberikan cenderamata dan pemaparan materi, di Kantor Utama Bank NTT, Senin (22/1).

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Bank Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi NTT menerima kunjungan dari State Bank Of India Indonesia (SBII) dan tim Fortress Data Service (FDS). Tujuannya untuk mempelajari dan berbagi pengalaman tentang smart branch system Bank NTT dalam rangka migration and implementation of universal banking solution pada state Bank of India.

Kunjungan ini diterima langsung oleh Direktur Utama Bank NTT, Alexander Riwu Kaho, Direktur Kredit, Paulus Stefen Messakh, Direktur Kepatuhan, Cristofel Adoe dan jajaran lainnya, di Lantai V Kantor Utama Bank NTT, Senin (22/1).

Direktur Utama Bank NTT, Alexander Riwu Kaho mengatakan, tentang aturan sistem perbankan dan
jadwal evaluasi, diharapkan kedepannya bersama FDS bisa membuat transformasi digital di Bank NTT.

"Pastikan kita deal dengan bisnis kita dan bisa memberikan keuntungan, bukan hanya saja tranformasi digital tapi kita juga membuat ekosistem perbankan yang baik dalam bentuk UMKM, mengenai perencanaan dan jadwal," ujarnya.

Dia berharap, dengan presentasi yang dipaparkan, dapat menghasilkan poin penting berupa kebijakan dan dan kerjasama yang baik antara FDS dan Bank NTT.

Dia mengaku, pada Tahun 2022, Bank NTT bekerjasama dengan FDS berhasil melakukan migrasi sistem panggilan perbankan Bank NTT berupa call center Halo Bank NTT.

Menurutnya, beberapa tahapan sudah dilalukan dan berharap ke depan akan ada kelanjutan transformasi digital Bank NTT di bidang lain dengan bantuan FDS.

"Tujuannya untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Bank NTT, meningkatkan pengalaman nasabah yang semakin dimudahkan dengan berbagai layanan digital, dan secara ekonomi meningkatkan profit Bank NTT," tambahnya.

Saat ini, kata Alex, Bank NTT tidak hanya fokus pada transformasi layanan digital bagi nasabah tapi juga melakukan beberapa program salah satunya membangun ekosistem transaksi , pendalaman pasar uang yang berbasis biaya murah, serta ekspansi kredit ke UMKM.

"Kami sudah memiliki beberapa strategi dan rencana ke depan. Kami juga mengapresiasi kehadiran Bank of India dan berharap kerjasama bisa dilakukan dengan baik serta berdampak positif bagi kedua belah pihak," tambahnya.

Direktur IT State Bank of India Sanjay Kumar Sing, mengatakan, Bank Negara India yang merupakan salah satu dari 50 bank teratas dalam ukuran aset di dunia.
Singkatnya, SPI India adalah bank milik Pemerintah India.

"59 persen ekuitas tersebut dipegang oleh pemerintah India. Saat ini, State Bank Of India memiliki sekitar 23.000 cabang dan tingkat simpanannya sebesar 550.000 USD dan pinjaman sekitar 400.000 USD. Jadi SBI India adalah tulang punggung perekonomian India dan merupakan basis pelanggan SPI india," ujarnya.

Sanjay mengatakan, seperti yang diketahui, India adalah negara dengan populasi terbesar saat ini melebihi Tiongkok.

"Ya, saya melihat ini adalah salah satu label bisnis bank NTT yang bagus. Seperti yang saya dengar, Bank NTT punya 200 cabang dan sebagian besar melakukan perbankan ritel. Kami khususnya bergerak dalam pembiayaan korporasi melalui sindikasi atau bilateral dan di deposito. Kami juga memiliki simpanan ritel untuk orang India. Jadi saat ini, kami sedang dalam proses pembenahan platform TI yang sudah ada," ungkapnya.

Jadi FDS adalah mitra utama SPI India untuk pembenahan yang ada di bawahnya. Dengan pembenahan baik perbankan, mobile banking, internet banking, semuanya sudah diatur dengan FDS.

"Kami akan memulai tahap pertama pada bulan Agustus. Kami juga berencana dalam hal ini karena di India kami punya cabang digital. Di sini kami menyebutnya Smart Branch," jelasnya.

Dia mengatakan, SPI India mengetahui dari FDS
bahwa Bank NTT telah menerapkan sistem Smart Branch dan Smart Branch melalui digital, akan sangat memudahkan dalam hal pemeliharaan untuk menghadapi daya saing .

"Jika sebagian besar pekerjaan dilakukan secara online, maka waktu pelanggan dan staf juga akan hemat, jika kita menggunakan digitalisasi atau smart branch maka itu akan membantu kita membuat akurasi kepatuhan terhadap peraturan dan juga akan membantu meningkatkan kepuasan pelanggan," ungkapnya.

Saat ini, kata dia, pelanggan sangat banyak menuntut dan pelanggan tidak ingin menunggu terlalu lama. Pelanggan ingin pekerjaannya diselesaikan sedini mungkin.

"Maka sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih kepada Presiden, Direktur Bank NTT dan seluruh jajaran yang telah memberikan kesempatan yang sangat hangat kepada kami hari ini. Saya sangat senang," pungkasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur FDS, L. Seno Purwoadi, Account Manager, Amira Ghina. Dati SBI India, Mr. Sandeep Pawa selalu VP IT dan Agung Wibawa Putra sebagai Head of IT Operation. (thi)

  • Bagikan