KPU Kota Kupang Gelar Simulasi Pemungutan Suara

  • Bagikan
EFRENDI NABEN/TIMEX SIMULASI. Suasana simulasi pemungutan suara yang dilakukan KPU Kota Kupang, bertempat di TPS 09, Kelurahan Oesapa Selatan, Sabtu (27/01).

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Menjelang pemungutan suara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kupang mengadakan simulasi pemungutan suara. Simulasi pemunguatan suara ini dilakukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 09, Kelurahan Oesapa Selatan, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Sabtu (27/01).

Ketua KPU Kota Kupang, Decky Ballo menjelaskan simulasi yang digelar itu merupakan upaya KPU untuk memperkenalkan tahapan-tahapan pemungutan suara kepada masyarakat dan stakeholder.

"Jadi, proses-proses pada saat pemungutan suara itu disosialisasi ulang baik kepada masyarakat maupun partai. Tujuannya agar pada pelaksanaan hari h tidak menjadi kendala di lapangan," kata Decky

Decky mengatakan simulasi yang digelar Sabtu kemarin ini, diikuti oleh KPPS dan daftar pemilih tetap (DPT). Jumlah DPT riil di TPS 9 sebanyak 137 pemilih yang mana pelaksanaannya dimulai pukul 08.00 Wita dan akan berakhir pukul 13:00 Wita.

"Kalau sesuai aturan, pemilihan itu berlangsung dari 07.00 sampai 13.00 waktu setempat. Itu aturan yang sesuai regulasi dan sudah dimuat. Jika ada pemilih yang terlambat atau datang setelah jam 13:00 Wita maka tidak akan dilayani lagi oleh KPPS," ujarnya.

Terkait logistik Pemilu, Decky mengaku, KPU Kota Kupang sudah pada tahap untuk proses persiapan pengepakan. Logistik Pemilu akan didistribusikan ke 1.205 TPS di Kota Kupang pada 51 kelurahan dan itu akan dilaksanakan pada saat H-1.

Sebagai penyelenggara dan dari KPU Kota Kupang, Decky mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam pelaksanaan pemungutan suara, pada tanggal 14 Februari 2024.

"Bagi bapak dan ibu agar gunakan hak pilih secara baik dan kalau bisa jangan golput karena partisipasi masyarakat dalam hal ini pemilih sangat dibutuhkan untuk pembangunan demokrasi bangsa," tandasnya.

Terpisah, Freddy Zacharias, selaku perwakilan Panitia Pemilihan Kecamatan Kota Raja mengatakan, simulasi yang dilakukan berjalan dengan baik. Namun, perlu dievaluasi setelahnya sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan yang tak terduga.

"Terkadang saat simulasi semua berjalan dengan baik, tapi nanti saat hari H pasti ada saja kendalanya. Sehingga, saya harap agar panitia KPPS dapat menyiapkan alternatif untuk mengatasinya," ujar Freddy.

Freddy menambahkan perihal peraturan yang berlaku ketika pencoblosan berlangsung. Menurutnya, peraturan tersebut harus disampaikan secara berkala.

"Pemilih itu, tidak semua datang tepat waktu jadi aturan-aturan terkait dengan prosesi pemungutan suara itu harus disampaikan berulang," katanya. (cr3/gat)

  • Bagikan