Perusahaan Harus Buka Infomasi soal Program CSR

  • Bagikan
FOTO BERSAMA. Dr. Dwinanto Kurniawan, M.Ikom, CSRS (kedua dari kanan) resmi menyandang doktor ilmu komunikasi di Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta. Foto dok. Dwinanto

JAKARTA,TIMEX.FAJAR.CO.ID-Direktur Strategy and Planning di PT Polytama Propindo Dr. Dwinanto Kurniawan, M.Ikom, CSRS resmi menyandang doktor ilmu komunikasi di Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta. Dalam sidang terbuka pada 20 Februari 2024, Dwinanto berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Model Pengelolaan Informasi Efektif dalam Implementasi Program Corporate Social Responsibility”.

Sesuai pengamatannya, perkembangan dunia bisnis saat ini ditandai dengan adanya keterbukaan dan transparansi perusahaan. Salah satu informasi yang penting diungkap oleh perusahaan adalah mengenai aktivitas sosial dalam program Corporate Sosial Responsibility (CSR).

Pengungkapan informasi terkait aktivitas CSR masih bersifat sukarela sehingga tingkat kesadaran perusahaan untuk melakukan pelaporan masih rendah di Indonesia. Hal inilah yang menjadi keprihatinan Dwinanto untuk melakukan pengamatan terhadap upaya perusahaan dalam mengungkapkan, mengelola dan menginformasikan aktivitas program CSR.

Dwinanto berpendapat bahwa persepsi negatif stakeholders (masyarakat) muncul karena adanya kesenjangan informasi atau information lost yang nantinya mengakibatkan komunikasi tidak berjalan dengan baik.

"Saya mengembangkan model pengelolaan Informasi efektif dalam implementasi program Corporate Social Responsibility untuk mengatasi isu lingkungan yang sering dialami perusahaan," kata Dwinanto.

Dwinanto mengemukakan topik pengungkapan atau keterbukaan informasi sangat penting dibahas terutama untuk membangun kepercayaan dan transparansi antara perusahaan dan stakeholders, yang merupakan dasar dari hubungan yang sehat dan berkelanjutan.

Selain itu, pengungkapan informasi kepada stakeholder memungkinkan pengambil keputusan perusahaan membuat keputusan yang tepat berdasarkan pemahaman yang baik tentang kondisi perusahaan, resiko dan peluangnya.

Dwinanto, yang juga memiliki kualifikasi sebagai Sustainability Reporting Specialist, menambahkan perlunya strategi untuk meningkatkan kesadaran perusahaan dalam mengungkapkan Informasi mengenai aktivitas yang berkaitan dengan aspek sosial dan lingkungan.

"Apabila perusahaan menyadari manfaatnya lebih banyak pasti dengan sukarela menyediakan informasi tersebut," ucapnya. (esy/jpnn/thi)

  • Bagikan