Buka Pasar Takjil Dekranasda
Guna mempermudah akses masyarakat Kota Kupang dalam mendapatkan jajanan takjil, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang kembali membuka pasar takjil di Kantor Dekranasda Kota Kupang. Sehingga, masyarakat muslim tidak kerepotan mendapatkan menu untu berbuka puasa.
EFRENDI NABEN, Kupang
PENJABAT (Pj) Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay berkesempatan hadiri sekaligus membuka pasar takjil yang bertempat di Kantor Dekranasda Kota Kupang. Pasar takjil ini dibuka Jumat (22/3) pukul 15.00 Wita sampai selesai.
Fahrensy Funay pada kesempatan itu mengatakan, di Kota Kupang terdapat beberapa pasar takjil yang telah diresmikan. Salah satu yang baru diresmikan itu berada di Kantor Dekranasda Kota Kupang. Lokasi pasar takjil ini merupakan lokasi yang kesekian.
"Pasar takjil khususnya yang ada di Dekranasda ini adalah yang kesekian. Ada beberapa pasar takjil yang sudah saya buka. Saya juga minta kepada para camat untuk buka juga pasar takjil di setiap kecamatan," ungkap Fahrensy.
Lebih lanjut, Fahrensy menjelaskan bahwa para camat dan lurah diimbau untuk membuka pasar takjil di wilayah masing-masing. Tujuannya agar pasar takjil tidak terfokus di satu tempat saja seperti di depan Bank Mandiri dan di depan Gereja Katedral Kristus Raja.
"Jadi, karena ibu ketua Dekranasda meminta izin di saya, saya bilang itu suatu hal yang bagus. Silakan koordinasikan dengan UMKM-UMKM supaya mereka buka, karena kalau semua terkonsentrasi di satu tempat nanti ada masyarakat yang tidak terjangkau," tandasnya.
Fahrensy berharap agar dengan dibukanya pasar takjil yang baru ini yang dipelopori oleh Dekranasda Kota Kupang maka bisa menarik perhatian bagi masyarakat untuknmau untuk membuka lagi pasar takjil. Ia mengatakan dibuka sampai kapanpun pasar takjil tersebut menjadi keputusan pelaku UMKM dengan pertimbangan dari Ketua Dekranasda.
"Mau sampai selesai ramadan dan masih berlanjut tidak masalah karena kita di Kupang saat sore itu masyarakat banyak yang berekreasi dan mencari kopi untuk duduk di tempat atau taman. Apalagi ini dekat dengan Alun-alun dan taman Ina Bo'i," pungkasnya
Fahrensy juga mengimbau masyarakat, agar memanfaatkan lokasi pasar takjil yang tersebar di Kota Kupang tanpa harus berbondong-bodong di satu tempat saja. Karena jikakalau terlalu ramai maka sangat tidak nyaman dan nantinya masyarakat ada yang tidak kebagian.
Pasar takjil di Kota Kupang ada di Dekranasda, Bonopoi, Depan Bank Mandiri, Depan Bank NTT dan mungkin dalam beberapa hari ini akan ada lagi pasar takjil. Untuk itu, gunakan momentum ini untuk dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut.
Sementara itu, Lousie Marlinda Funay-Pellokila selaku Pj Ketua PKK dan Dekranasda Kota Kupang menyebut UMKM yang menjajakan jajanan Takjil di Halaman Dekranasda terdiri UMKM binaan Disperindag, Bank NTT, Bank Artha Graha.
"Jadi ini, binaan-binaan UMKM yang mereka minta ke saya kalau bisa Dekranasda yang jadi pelopor untuk berjualan takjil. Oleh karena itu, hari ini kita kumpulkan semua binaan UMKM yang ada di Kota Kupang," tandasnya.
Lanjutnya mengatakan, untuk saat ini terdapat 16 UMKM yang terlibat karena dibatasi oleh lokasi yang tidak memadai, awalnya yang mendaftar sebanyak 30 UMKM. Tetapi, karena lokasi tidak mencukupi sehingga kita batasi dan mungkin tahun depan kita bisa berpindah ke Alun-alun Kota supaya bisa menampung UMKM yang mau terlibat.
"Tahun ini kita pakai dulu pelataran Dekranasda, kalau rame maka tahun depan kita pindah ke Alun-alun sesuai dengan usulan dari Bapak Wali Kota. Dan ini akan berlangsung sampai tanggal 9 April," tambahnya.
Linda Funay menambahkan bahwa nantinya tanggal 7-8 April selain ada Takjil akan ada juga Bazar Ramadhan dan kita libatkan UMKM dan pengusaha yang ada di Kota Kupang supaya bisa hadir di lokasi Dekranasda tetapi dengan harga Takjil dan Kue serta minuman yang terjangkau.
Inisiatif dari pemerintah Kota Kupang dalam membuka pasar Takjil di berbagai lokasi, termasuk Dekranasda, memberikan peluang bagi UMKM untuk berkembang serta memberikan pilihan yang lebih beragam bagi masyarakat dalam menikmati sajian Takjil menjelang berbuka puasa. Diharapkan, upaya ini tidak hanya meningkatkan aktivitas ekonomi lokal tetapi juga menciptakan atmosfer Ramadhan yang lebih meriah dan inklusif bagi seluruh warga Kota Kupang. (*/gat)