Tahun 2023 Ekonomi NTT Tumbuh 3,52 Persen

  • Bagikan
RESTI SELI/TIMEX SIDANG. Sidang paripurna DPRD NTT yang dipimpin oleh Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni dan dihadiri langsung oleh Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, Rabu (27/3)

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2023 tumbuh sebesar 3,52 persen (c-to-c). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan Pengadaan Listrik dan Gas yaitu sebesar 12,15 persen.

Sedangkan, dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 20,09 persen. Hal itu disampaikan oleh Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake dalam Sidang Paripurna bersama DPRD Provinsi NTT, Rabu (27/3) lalu.

"Jika dilihat secara triwulan, ekonomi NTT triwulan IV-2023 tumbuh sebesar 4,14 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 (y-on-y)," terang Ayodhia.

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan Pengadaan Listrik dan Gas, yaitu sebesar 16,39 persen. Sedangkan, dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 50,99 persen.

Bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), lanjutnya, ekonomi NTT pada triwulan IV-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,63 persen. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 15,66 persen.

Sedangkan, dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 42,50 persen.

"Struktur ekonomi NTT pada tahun 2023 masih didominasi oleh lapangan pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi sebesar 29,32 persen," tambahnya.

Sedangkan, dari sisi pengeluaran masih didominasi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yaitu, 67,48 persen.

Laju pertumbuhan PDRB Perkapita NTT atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) NTT menurut Lapangan Usaha Tahun 2023 sebesar 23,08 juta, meningkat 1,42 juta dibandingkan Tahun 2022 sebesar Rp 21,66 juta. Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh atau 17 lapangan usaha dengan distribusi terbesar pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 28,10 persen, diikuti oleh sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 13,09 persen.

Dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,51 persen.

Untuk Gini Rati/Ketimpangan pendapatan, berdasarkan data BPS NTT, pada semester 1 tahun 2023 sebesar 0,325 atau turun sebesar 0,009 dibandingkan dengan semester 1 tahun 2022 sebesar 0,334.

Ayodhia mengatakan, menyadari adanya pencapaian beberapa target pembangunan belum sesuai harapan, akan tetapi dengan dukungan dan kerja sama yang produktif, pemerintah optimis dapat mengatasi berbagai masalah permasalahan yang ada dan dapat membawa masyarakat NTT menuju masyarakat yang bermartabat dan sejahtera.

"Pemprov NTT mengharapkan koreksi yang konstruktif melalui saran dan rekomendasi dari DPRD NTT terhadap LKPJ Gubernur 2023 sehingga bisa menjadi bahan untuk perbaikan penyelenggaraan pemerintahan di tahun-tahun mendatang," ujarnya. (cr1/thi)

  • Bagikan