George Fanggi Pimpin GRM Kabupaten Kupang

  • Bagikan
ORANIS HERMAN/TIMEX POSE BERSAMA. Ketua GRM bersama pengurus dan dewan pengarah pose bersama usai deklarasi, Selasa (26/3) lalu.

OELAMASI, TIMEX.FAJAR.CO.ID -  George NR Fanggi dikukuhkan sebagai ketua Gerakan Rakyat Miskin (GRM) Kabupaten Kupang. Acara pengukuhan  badan pengurus GRM Kabupaten Kupang dilaksanakan di pantai Sulamanda Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah, Selasa (26/3) lalu.

Saat memberikan sambutan, George menegaskan, tujuan dibentuk GRM untuk membentuk kekuatan perlawanan terhadap politisi busuk yang selalu memainkan politik uang, sehingga mengakibatkan rusaknya tatanan demokrasi di Kabupaten Kupang.

Dikatakan, GRM dibentuk untuk mengumpulkan kekuatan besar, membangkitkan kesadaran bersama tentang akses kekuasaan yang perlu dibuka bagi orang miskin. Artinya, walaupun miskin tetapi jika bersatu, maka akan kuat menghadapi politisi busuk yang memperoleh kekuasaan dengan uang.

Ditegaskan, dengan membangun kekuatan yang memadai, rakyat miskin bisa memperoleh akses untuk mendapatkan kesempatan menjadi anggota legislatif atau eksekutif.  Bagi George, demokrasi sesungguhnya sangat murah jika rakyat bersatu melawan politisi busuk.

Menurutnya, saat ini banyak sekali politisi busuk yang membodahi dan bahkan mengorbankan demokrasi dengan membeli suara rakyat. Pada akhirnya politisi bekerja untuk keuntungan diri sendiri dan keluarga atau kroni-kroninya untuk mendapatkan modal, sedangkan rakyat dikorbankan.

Dia juga menyoroti sejumlah anggota dewan yang sampai saat ini masih terus bercokol di kursi legislatif. Padahal banyak sekali kader partai yang mumpuni, namun karena keserakahan dan keegoisan oknum dewan, sehingga tidak memberikan ruang bagi kader lain untuk bisa mengabdi sebagai anggota dewan. Hal tersebut menyebabkan, penyegaran dalam hal pembangunan tidak pernah ada, karena  lembaga dewan hanya di isi oleh orang yang sama, sehingga pola pikir dalam mengawasi pembangunan tidak ada perkembangan.

Sementara, Dewan pengarah, Yeftha Y Sabaat mengatakan, pembentukan GRM merupakan suatu jalan perjuangan karena melalui ide dan gagasan jadi tanggung jawab besar bagi masyarakat Kabulaten Kupang dalam hal ini masyarakat miskin.

Menurutnya harus ada kolaborasi dan tujuann untuk melakukan sosialisasi atau membangun kekuatan di akar rumput karena sesuai visi misi akan lahirkan pemimpin di luar kekuasaan atau orang kaya.

"Bentuk perlawanan kita dengan menampilakan calon pemimpin baru. Dalam kontestasi politik, setiap kontestan tidak mewakili kita semua kaum terpinggirkan, rakyat miskin," tegasnya. (ays)

  • Bagikan