Peralihan Musim, Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi

  • Bagikan
Sti Nenot'ek

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) kini telah berada pada masa peralihan dari periode musim hujan menuju periode musim kemarau (masa pancaroba).
Terdapat daerah sistem tekanan rendah di sebelah timur laut NTT (Laut Arafura) yang diperkirakan akan menjadi Bibit Siklon Tropis pada hari Sabtu, 13 April dini hari sampai siang hari.

Namun demikian, diprakirakan akan kembali melemah pada Sabtu, 13 April pada malam hari seiring dengan melintasnya sistem tersebut di area Kepulauan Tanimbar.

"Sistem ini belum memberikan dampak signifikan terhadap wilayah NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, Jumat (12/4).

Potensi sistem tekanan rendah terus bergerak ke barat hingga barat laut, untuk menjadi Siklon Tropis pada 24-72 jam ke depan (Sabtu-Senin) masih rendah.

Karena itu, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi pada masa peralihan (masa pancaroba) seperti angin kencang berdurasi singkat, puting beliung, hujan secara sporadis dalam durasi singkat yang bersifat lokal, banjir dan tanah longsor. Selain itu, potensi dampak yang menyerupai sambaran petir, pohon tumbang dan baliho roboh.

"Tidak ada wilayah yang berpotensi hujan disertai petir dan angin kencang," ungkapnya.

Sementara Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Margiono menjelaskan bahwa kejadian gempa bumi dalam sepekan terakhir takni periode 5-11 April telah tercatat sebanyak 67 kali.

"Gempa bumi periode ini didominasi oleh gempa bumi magnitudo kecil (M< 4,0) sebanyak 63 kejadian dan berkedalaman dangkal (D<60 Km) sebanyak 46 kejadian," jelasnya.

Frekuensi kejadian gempa bumi harian paling tertinggi pada tanggal 9 April yakni sebanyak 16 kali kejadian. Kejadian gempa bumi paling banyak terjadi di Pulau Sumba.

"Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat. Cegah juga penyebaran hoaks terkait kegempaan dan tsunami dengan memperbarui informasi resmi hanya dari BMKG serta tetap siaga dalam menjalani aktivitas sehari-hari," pungkasnya. (r1/gat)

  • Bagikan