KEBERUNTUNGAN THE THREE LIONS BELUM HABIS

  • Bagikan
UEFA.Com SELEV|BRASI, Para pemain Inggr meneyerbu Kiper Jordan Pickford usai Inggris memastikan melaju ke semifinal usai menyisihkan Swiss melalui adu penalti dinihari kemarin.

DUSSELDORF,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Inggris hanya sekali menang pada waktu normal dalam perjalanan mencapai semifinal Euro 2024. Yakni, dalam matchday pertama fase grup kontra Serbia (17/6). Paling minim di antara semifinalis lainnya. Spanyol empat kali, Belanda tiga kali, dan Prancis dua kali.

Kemenangan yang meloloskan Inggris ke fase empat besar kemarin (7/7) pun didapatkan dari adu penalti.
The Three Lions –julukan Inggris– mengalahkan Swiss via adu penalti 5-3 di Dusseldorf Arena.

Capaian skuad Gareth Southgate tidak sebaik ketika Inggris melaju ke semifinal Euro 2020. Saat itu Harry Kane dkk dengan gagah memenangi empat di antara lima laga di waktu normal untuk lolos ke semifinal. Produktivitas gol Inggris juga menyentuh 8 gol dan nirbobol. Bandingkan dengan tahun ini yang hanya mencetak 5 gol dan sudah kebobolan 3 gol.

’’Inggris hanya (menang) beruntung. Pertama melawan Slovakia (di babak 16 besar, Red) dan sekarang Swiss,’’ kata pandit yang mantan bek Inggris Jamie Carragher dalam analisis di The Telegraph.

Carra juga menilai, perbandingan Inggris di Euro kali ini dengan Portugal ketika memenangi Euro 2016 berlebihan. Portugal memang tidak pernah menang di waktu normal saat mencapai semifinal.

’’Sebab, sangat tidak biasa bagi negara kuat yang bermain buruk di turnamen mayor bisa melaju sampai semifinal selain karena keberuntungan,’’ beber legenda Liverpool FC tersebut.

Media-media Inggris, salah satunya Sky Sports, juga menguliti beberapa aspek The Three Lions yang inferior. Khususnya di antara semifinalis yang lain. Misalnya, percobaan tembakan. Kane dkk hanya menempati peringkat ke-13 dengan 57 tembakan tepat sasaran.

Bandingkan dengan Belanda sebagai lawan Inggris dalam semifinal di Westfalenstadion, Dortmund, Kamis (11/7) dini hari nanti. Oranje –sebutan Belanda– melepaskan 74 tembakan dan menempati peringkat kedelapan.

Taktik tactician Gareth Southgate dengan mengusung skema tiga bek saat melawan Swiss pun tidak maksimal. Intensitas permainan Inggris malah menurun ketimbang laga sebelumnya. Penguasaan bola 51,8 persen dan melakukan 13 tembakan.

Sementara itu, ketika melawan Slovakia dengan skema 4-2-3-1, Inggris mencatat 63 persen penguasaan bola dan bisa melakukan 16 kali tembakan. Anehnya, pandangan Southgate berbeda. Pelatih yang mencapai laga centurion itu menganggap laga kemarin sebagai yang paling hebat bagi Kane dkk selama Euro 2024.

’’Memenangi turnamen tidak hanya tentang bermain bagus. Kami sudah menunjukkan banyak aspek untuk memenangi laga dan buktinya adalah malam ini (kemarin, Red),’’ klaim Southgate.

Mentalitas pemain yang cepat bangkit ketika kebobolan di seperempat akhir waktu normal dan kemudian memenangi adu penalti, lanjut Southgate, merupakan cara yang perlu ditunjukkan lagi ketika berhadapan dengan Belanda. 

”Kami berada di semifinal ketiga dalam empat turnamen mayor terakhir. Kami semestinya sudah berpengalaman,” bebernya. (ren/c19/dns/jpg/rum/dek)

  • Bagikan