MENGANDALKAN SENJATA RAHASIA

  • Bagikan
NET LEBIH SIAP? Harry Kane dkk siap memainkan pertandingan hingga adu penalti saat menjamu Belanda dinihari nanti di semifinal.

BELANDA vs INGGRIS

DORTMUND,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Inggris melakoni laga lebih lama di antara semifinalis Euro 2024. Di fase knockout, Inggris dua kali melewati waktu normal (2 x 45 menit) alias bermain 120 menit di babak 16 besar melawan Slovakia (30/6), lalu sampai adu penalti ketika melawan Swiss di perempat final (6/7).

Jika ditotal, The Three Lions –sebutan Inggris– menghabiskan 250 menit dalam fase gugur. Bandingkan dengan Belanda. Lawan Inggris dalam semifinal di Westfalenstadion, Dortmund, dini hari nanti (siaran langsung RCTI/Euro 1/Euro 2/Euro 3/Sportstars 3/Sporstars 4 pukul 02.00 WIB) itu bisa menyudahi 16 besar dan perempat final di waktu normal.

Meski begitu, Inggris malah merasa pengalaman bermain dengan durasi lama maupun adu penalti itu mengasah kemampuan Harry Kane dkk. Artinya, jika kembali harus menuntaskan laga dengan cara seperti itu, skuad Gareth Southgate sudah siap.

Untuk adu penalti, misalnya. Southgate beruntung menjadikan Jimmy Floyd Hasselbaink sebagai asistennya per Maret 2023. Hasselbaink yang punya bagian melatih striker punya andil dalam memoles Kane dkk saat menjalani adu penalti.

’’(Bersama Hasselbaink) kami punya algojo penalti kelas dunia seperti Ivan (Toney) dan Cole (Palmer) yang tidak pernah gagal mengeksekusi,’’ kata gelandang serang Inggris Phil Foden kepada BBC Radio 5 Live.

Nilai plus Hasselbaink, pria 52 tahun itu merupakan mantan striker Belanda. Dia pernah membela Oranje –sebutan Belanda– periode 1998 sampai 2002. Bek kiri Inggris Luke Shaw menyebutkan, Hasselbaink bisa memberikan saran tentang permainan untuk meredam Virgil van Dijk dkk.

’’Saran Jimmy sering kami dapatkan. Dia punya peran vital,’’ kata bek kiri Manchester United tersebut seperti dilansir Daily Mirror.

Kalau adu penalti ada Hasselbaink, Inggris juga punya senjata rahasia lainnya pada diri Stuart Sandeman. Dia merupakan spesialis pernapasan. Kemampuan pemain Inggris dalam mengatur pernapasan pun dilatih Sandeman. Hal itu berguna supaya pemain tidak cepat kelelahan.

Di lapangan, Sandeman menjadikan gelandang Inggris Declan Rice sebagai corong ke rekan-rekannya.

’’Dia (Rice) selalu menenangkan semuanya dan mengingatkan kami teknik-teknik pernapasan. Itu berguna bagi kami,’’ cerita Shaw. 

Terpisah, wide attacker Belanda Cody Gakpo tidak mempermasalahkan tentang pengalaman memainkan babak waktu tambahan dan adu penalti yang belum dirasakan timnya di Euro 2024. Oranje memang menjadi satu-satunya semifinalis yang tidak menjalaninya.

’’Kalau kami bisa memperjuangkan (kemenangan) dalam 90 menit di fase sebelumnya, kami akan melakukannya lagi (melawan Inggris, Red),’’ koar pemain Liverpool FC tersebut. (ren/c19/dns/jpg/rum/dek)

  • Bagikan