BANDA ACEH, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Sehari jelang penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang akan berlangsung di Medan, Sumatera Utara, Jumat (20/9), kontingen NTT yang ikut dalam hajatan pesta olahraga multi event empat tahunan ini terus berjuang meningkatkan perolehan medali.
Hingga Kamis (19/9) malam pukul 21.00 WIB, kontingen NTT telah mengoleksi tujuh medali emas, 13 medali perak dan 16 medali perunggu. Tujuh emas itu disumbangkan cabor pencak silat (3 keping), kempo (3 keping) dan tinju (1 keping).
Sementara medali perak datang dari cabor triathlon, cricket, gateball dan kick boxing yang masing-masing menyumbangkan satu keping, lalu cabor tinju (4 keping) dan kempo (5 keping). Sedangkan 16 medali perunggu, masing-masing disumbangkan cabor cricket (3 keping), sepak takraw (1 keping), tinju (3 keping), wushu (1 keping), gateball (1 keping), pencak silat (2 keping) dan cabor kempo (5 keping).
Dengan tambahan medali ini, kontingen NTT yang semula berada di peringkat 27 naik sembilan tingkat ke peringkat 18. Terdongkraknya posisi NTT karena, kemarin, terdapat empat cabor yang memainkan laga finalnya, seperti tinju, gateball, kick boxing dan shorinji kempo.
Cabor tinju dari lima petinju yang masuk final, hanya satu petinju atas nama Dio Koebanu yang berhasil mendulang emas setelah mengalahkan petinju Sulawesi Utara. Sementara empat petinju NTT di laga final harus puas dengan medali perak setelah kalah atas lawan-lawannya.
Empat petinju NTT yang takluk di semifinal adalah Erniati Ngongo yang dikalahkan petinju DKI Jakarta, Ratna Sari Devi. Kemudian wonder women NTT, Dominika Asnat Bayo harus puas meraih perak setelah takluk atas petinju NTB, Huswatun Hasanah. Selanjutnya Emanuel Maubere kalah knock out saat menghadapi petinju Jawa Barat, Walmer Pasiale. Dan Libertus Gha juga harus puas dengan medali perak setelah kalah angka atas petinju DKI Jakarta, Matius Mandiangan.
Di cabor gateball, NTT mendulang dua medali, masing-masing medali perak nomor regu putra dan medali perunggu nomor triple putra. Anak-anak NTT belum berhasil mewujudkan harapan mendulang emas setelah takluk dari regu Sulawesi Tengah.
Di cabor kick boxing, andalan NTT, Susanti Ndapataka juga terpaksa harus menerima medali perak setelah kalah melawan kick boxer tuan rumah, Sumut. Meski dalam laga itu Susanti lebih mendominasi pertandingan, tapi wasit memutuskan lain. Kemenangan ini hingga berita ini diterbitkan sedang dalam diprotes oleh para pelatih yang kecewa dengan kepemimpinan wasit.
Dari cabor shorinji kempo, kali ini para kenshi NTT tampil trengginas. Dari 12 nomor yang berhasil melaju ke empat besar, NTT sukses mendulang tiga medali emas, lima medali perak dan lima medali perunggu. Tiga medali emas itu disumbangkan kenshi randori perorangan putri kelas 65 kg ke atas, Siska setelah mengalahkan kenshi DKI Jakarta, embu pasangan putri kyukenshi dan embu beregu putra.
Harapan meraih medali masih ada di cabor shorinji kempo yang hari ini memainkan sejumlah nomor final putra.
"Kita berharap para kenshi NTT bisa mendulang lebih banyak medali agar mengharumkan nama NTT di pentas nasional," harap Ketua Pengprov Perkemi NTT, Sensi George Hadjoh (V Dan) yang hadir langsung menyaksikan penampilan kenshi-kenshi NTT di GOR KONI Banda Aceh, Kamis (19/9). (aln/ays/dek)
Peraih 7 Medali Emas NTT
1. Andini Cahyadewi Aklis (pencak silat kelas A Putri +44-50 kg)
2. Antonius Efren Tuke Eduk (pencak silat kelas A putra +45-50 kg)
3. Muhammad Zaki Zikrillah Prasong (pencak silat kelas B putra +50-55 kg)
4. Dio Koebanu (tinju kelas elit putra, 46-48 kg)
5. Shorinji kempo nomor embu berpasangan putra yudansha II/III DAN
6. Shorinji kempo nomor embu berpasangan campuran yudansha II/III DAN
7. Siska (shorinji kempo randori putri kelas 65 kg ke atas)