Empat Bandara di Flores Tidak Beroperasi Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

  • Bagikan
IST TIDAK BEROPERASI. Maskapai Wings Air di bandara El Tari Kupang tidak beroperasi akibat erupsi gunung Lewotobi, Senin (4/11).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia Cabang Kupang mengungkapkan bahwa empat bandara di pulau Flores tidak beroperasi sementara akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, dengan data terakhir menelan korban 10 orang meninggal dunia.

“Ada empat bandara yang ditutup dengan adanya erupsi gunung Lewotobi,” kata General Manager AirNav Cabang Kupang, I Nyoman Oka Wirana saat dihubungi, Senin (4/11).

Hal ini disampaikan berkaitan dengan dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi, Minggu (3/11) malam. Pasalnya, material erupsi mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah warga dan gedung sekolah serta asrama.

Empat bandara yang ditutup sementara itu adalah bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende,  bandara Soa-Bajawa, bandara Gewayantana Larantuka serta bandara Frans Seda Maumere Kabupaten Sikka.

Untuk bandara Frans Seda Maumere, kata Nyoman, memang sudah tidak beroperasi selama kurang lebih dua bulan lebih, karena erupsi gunung tersebut.

Dia mengaku bahwa tiga bandara lainnya diputuskan tidak beroperasi sementara setelah adanya surat dari pihak maskapai, yakni Wings Air yang membatalkan sejumlah penerbangan ke tiga lokasi itu.

Pihak maskapai khawatir adanya debu vulkanik berdampak pada keselamatan penerbangan.

Semnetara, Kepala Bandara Ende, Patah Atabri yang dihubungi dari Kupang mengatakan, pada dasarnya bandara Ende tidak melakukan penutupan, namun maskapai yang membatalkan penerbangan ke Ende karena erupsi.

Erupsi yang terjadi pada pukul 04.30 Wita mengakibatkan abu vulkanik beterbangan hingga abu vulkanik menutup ruang pandang pilot.

“Penerbangan yang dibatalkan mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan hingga cuaca normal kembali,” pungkasnya.

Sementara itu, PT Angkasa Pura Indonesia (Ini journey) Airport Bandara El Tari Kupang, mengungkapkan beberapa keberangkatan maskapai penerbangan yang batal akibat terdampak meletusnya gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.

PGS Departement Head Legal, Compliance & Stakeholder Relation, I Gusti Ngurah Yudi Saputra melalui keterangan yang diterima, Senin (4/11) mengungkapkan, penerbangan yang dibatalkan yaitu penerbangan tujuan Ende pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW1831 dengan schedule keberangkatan pukul 07.00 Wita dan nomor penerbangan IW1957 dengan schedule keberangkatan pukul 11.25 Wita.

Tujuan Larantuka pesawat Wings Air nomor penerbangan IW1931 dengan schedule keberangkatan pukul 10.50 Wita dan nomor penerbangan IW1929 dengan schedule keberangkatan pukul 12.30 Wita.

Tujuan Bajawa pesawat Wings Air nomor penerbangan IW1927 dengan schedule keberangkatan pukul 11.45 Wita.

Sementara itu, kedatangan yang batal karena terdampak meletusnya gunung Lewotobi yaitu, dari Ende pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW1956 dengan schedule kedatangan pukul 14.10 Wita dan nomor penerbangan IW1830 dengan schedule kedatangan pukul 16.00 Wita.

Dari Larantuka pesawat Wings Air nomor penerbangan IW1930 dengan schedule kedatangan pukul 13.35 Wita dan nomor penerbangan IW1928 dengan schedule kedatangan pukul 15.15 Wita.

Dari Bajawa pesawat Wings Air nomor penerbangan IW1926 dengan schedule kedatangan pukul 17.30 Wita.

Wings Air mengumumkan pembatalan sementara sejumlah penerbangan intra-provinsi di NTT akibat erupsi gunung Lewotobi. Sebanyak 18 penerbangan Wings Air ke empat bandara di Flores dibatalkan.

Keputusan ini diambil berdasarkan pemberitahuan resmi (NOTAM) dari AirNav Indonesia dengan nomor ASHTAM VAWR0350 yang menyatakan adanya penyebaran abu vulkanik di wilayah darat dan udara pada tanggal 4 November 2024.

Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, pembatalan penerbangan sementara dilakukan sebagai langkah antisipasi dalam memastikan aspek keselamatan dan keamanan seluruh penumpang serta kru penerbangan.

"Dampak abu vulkanik terhadap penerbangan. Abu vulkanik mengandung partikel-partikel yang sangat halus namun abrasif, yang dapat membahayakan komponen vital pesawat seperti mesin dan sistem navigasi. Jika terhirup oleh mesin pesawat, abu vulkanik dapat menyebabkan kerusakan serius, bahkan mengakibatkan mesin mati mendadak," katanya dalam keterangan yang diterima, Senin (4/11).

Selain itu, lanjutnya, partikel abu yang menyebar di udara dapat mengurangi visibilitas sehingga menyulitkan manuver pesawat dan membahayakan keselamatan penerbangan secara keseluruhan.

Karena itu, lanjutnya, Wings Air memutuskan untuk menghentikan sementara operasional pada beberapa rute penerbangan yang terdampak. Penerbangan yang terdampak dan sementara dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut sebagai berikut, Kupang (KOE)–Larantuka (LKA)–Kupang (KOE) empat kali penerbangan. Kupang (KOE)–Maumere (MOF)–Kupang (KOE) empat kali penerbangan. Kupang (KOE)–Ende (ENE)–Kupang (KOE) empat kali penerbangan. Kupang (KOE)–Bajawa (BJW)–Kupang (KOE) dua kali penerbangan.

Maumere (MOF)–Labuan Bajo (LBJ)–Maumere (MOF) dua kali penerbangan. Ende (ENE)–Labuan Bajo (LBJ)–Ende (ENE) dua kali penerbangan. Kepanjangan Kode Bandara, KOE: El Tari (Kupang), ENE: H Hasan Aroeboesman (Ende), LBJ: Komodo International (Labuan Bajo). BJW, Turelelo Soa (Bajawa), MOF: Fransiskus Xaverius Seda (Maumere), LKA: Gewayantana (Larantuka).

Dia melanjutkan, informasi bagi penumpang Wings Air telah menginformasikan kepada seluruh penumpang yang terdampak mengenai pembatalan serta menyediakan opsi untuk pengembalian dana (refund) atau perubahan jadwal penerbangan (reschedule) sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

"Wings Air berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang selama masa penyesuaian operasional ini. Wings Air akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan penerbangan di wilayah terdampak," pungkasnya. (thi/ays/dek)

  • Bagikan