Realisasi Dana Desa 5 Kabupaten Tak Capai 100 Persen

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Lima Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak berhasil merealisasikan transfer angaran dana desa tahun 2021. Wilayah itu hanya mampu memproses anggaran dana desa hingga 90,9 persen, sehingga tidak terserap hingga 100 persen.

Kepala Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Wilayah NTT, Catur Ariyanto Widodo, Rabu (26/1), mengatakan, lima kabupaten itu adalah Lembata, Belu, Timor Tengah Utara (TTU), Ende, dan Sumba Barat Daya (SBD).

Di Kabupaten Lembata dan Sumba Barat Daya, kata Catur, realisasi anggaran dana desa hanya 99,9 persen. Kabupaten Ende mencapai 99,4 persen. Sedangkan Kabupaten TTU hanya terserap 91,6 persen, dan Kabupaten Belu realisasinya 99,6 persen.

“Secara provinsi, dari 21 pemerintah daerah yang mendapat alokasi penyaluran dana desa, realisasi penyalurannya mencapai 99,5 persen,” ungkap Catur.

Catur menjelaskan, realisasi penyaluran dana desa di NTT dibawah realisasi nasional. Persentasi realisasi nasional sebesar 99,82 persen. Sementara Provinsi NTT 99,49 persen. Hal ini berbeda dengan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT), dimana menurut Catur, semua daerah yang menyalurkan bantuan ini tuntas 100 persen.

Catur menyebutkan, secara keseluruhan, total realisasi transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 22,56 triliun (98,9 persen).

BACA JUGA: Penyerapan APBD 2021 Capai 90,14 Persen, Pendapatan Mentok 68 Persen

Selain itu, lanjutnya, penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2021 terealisasi sebesar Rp 1,55 triliun atau 97,1 persen. Penyaluran diberikan kepada 4.024.703 siswa penerima. Sesuai jenis, penyaluran dana BOS afirmasi sebesar Rp 504,4 miliar dan Rp 1.047,3 miliar untuk sekolah swasta.

“Sesuai jenjang sekolah, proporsi terbesar adalah sekolah dasar 42,3 persen, SMP 26,1 persen, dan 10,7 persen untuk SMK. Sedangkan SMK porsinya 20,3 persen. Yang paling kecil untuk SLB 0,7 persen,” jelasnya.

Masih menurut Catur, ada juga pembiayaan dalan penyaluran KUR di NTT tahun 2021. Realisasinya sebesar Rp 3,06 triliun untuk 115 juta debitur. Berdasarkan penyaluran per bulan, jumlah debitur terbanyak pada Juli 2021, yakni sebanyak 14.971 debitur. Sementara penyaluran terbesar pada September 2021, yaitu sebesar Rp 334,06 miliar.

Catur mengaku, Kota Kupang menjadi daerah dengan penyaluran terbesar, yakni mencapai Rp 306,36 miliar. Sementara Kabupaten Ende menyumbang debitur terbanyak dengan 9.861 debitur.

“Penyaluran terbesar adalah dengan skema mikro. Sektor perdagangan besar dan eceran menjadi sektor penerima penyaluran KUR yang terbesar dengan kontribusi 57,9 persen dari total penyaluran,” terang Catur.

Catur menambahkan, untuk realisasi DAK fisik mencapai Rp 2,64 triliun untuk 14 bidang. Per kabupaten, realisasi DAK fisik tahun 2021 telah dilaksanakan seluruhnya. Kabupaten Alor, Sumba Barat, dan Sumba Tengah menjadi daerah dengan penyaluran tertinggi. Serapan DAK Fisik tahun 2021 sebesar 57,9 persen.

“Kesehatan dan KB adalah bidang dengan pagu terbesar tapi persentasi realisasi bidang ini belum optimal, yakni mencapai 88,6 persen. Tertinggi pada bidang perumahan dan permukiman serta bidang sanitasi,” pungkas Catur. (r2)

  • Bagikan