3 Pasien Covid-19 Meninggal dalam Semalam, Keluarga Bawa Pulang 1 Jenazah, Tim Satgas Lakukan Pendekatan

  • Bagikan

ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kabupaten Ende mencatatkan angka kematian akibat kasus Covid-19 tertinggi dalam sehari diawal tahun ini. Pada Senin malam (7/3), tiga pasien meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Ende. Ketiga pasien tersebut, yakni NB dan BAA sempat melakukan isolasi di RSUD Ende. Sementara satu pasien lainnya meninggal di IGD saat diantar keluarga ke RSUD Ende.

Terpantau media ini, Selasa (8/3), Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ende dipimpin Pasi Ops Kodim 1602/Ende, Kapten Yulius Subnefu melakukan pendekatan terhadap keluarga yang mengambil jenazah PM dari RSUD Ende.

Bertempat di rumah duka Jalan Anggrek, Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, Tim Satgas melakukan pendekatan terhadap pihak keluarga agar bersedia memakamkan jenazah PM sesuai protokol pemakaman pasien terkonfirmasi Covid-19.

Hadir saat itu, aparat Polres Ende, Camat Ende Timur, Lurah Mautapaga. Negosiasi untuk oleh Tim Satgas agar keluarga bersedia memakamkan anggota keluarganya dengan prosedur pemakaman Covid-19 tak menemui kendala berarti. Pihak keluarga tampak akomodatif, dan bersedia memakamkan jenazah PM sesuai protokol kesehatan di pemakaman umum Katolik Gereja St Yoseph Freinadametz Mautapaga.

Setelah keluarga menyetujui, jenazah PM tidak lagi dibawa ke RSUD Ende, namun langsung dilakukan proses pemulasaraan di rumah duka sesuai protokol kesehatan.

Sementara itu, satu jenazah berinisial BAA sekitar pukul 08.40 Wita langsung dibawa ke Mbay, Kabupaten Nagekeo. Camat Ende Tengah, Gregorius Maria Ade turut serta mengantar jenazah itu.

“Sebagai pemerintah, kita juga bertanggung jawab terhadap warga yang tinggal di wilayah kita. Begitu juga nona BBA ini yang keseharian tinggal di Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah,” ujar Camat Gregorius.

BACA JUGA: Ambil Paksa Jenazah dari RS Siloam Kupang, Kapolres: Keluarga Sudah Minta Maaf

Camat Gregorius mengatakan, dirinya ikut mengantar jenazah hingga daerah perbatasan, yakni di Kecamatan Nangaroro. Selanjutnya akan kembali mengurus jenazah pasien Covid-19 lainnya berinisial NB, warga Kelurahan Onekore yang juga masuk wilayah kecamatan yang dipimpin Gregorius.

Jenazah NB sendiri dimakamkan pada Selasa siang (8/3) di pekuburan Katolik Onekore, di Ae Bambu, Kelurahan Paupire.

Sebelumnya, dalam briefing yang dilakukan Pasi Ops Kodim 1602/Ende, Kapten Inf Yulius Subnefu kepada para anggota Satgas di RSUD Ende mengatakan, sesuai arahan Wakil Ketua Satgas, dalam hal ini Dandim 1602/Ende, Letkol inf Nelson Paido Makmur, pasien terkonfirmasi positif korona penanganannya harus sesuai protokol kesehatan.

“Begitu juga yang sudah meninggal. Saya berharap rekan-rekan terus memberikan sosialisasi kepada warga,” kata Yulius sebelum menuju Jalan Anggrek, Kelurahan Mautapaga untuk melakukan pendekatan terhadap keluarga yang membawa pulang jenazah terkonfirmasi positif korona itu.

Menurut Yulius, Ketua Satgas dalam hal ini Bupati Ende, Djafar Achmad juga terus mengingatkan agar jenazah pasien terkonfirmasi pemakamannya harus mengikuti protokol kesehatan.

Untuk diketahui, hingga Senin (7/3), pasien terkonfirmasi positif korona di Ende, sejak pertama kali terdeteksi Maret 2020, totalnya mencapai 5.026 kasus. Dari jumlah itu, pasien yang meninggal sebanyak 105 orang.

Saat ini, di Ende tercatat 538 kasus terkonfirmasi positif. Dari jumlah itu, sebanyak 503 orang melakukan karantina mandiri, 13 orang isolasi di RSUD Ende, 13 orang di KLK, dan di Stadion Marilonga sebanyak 7 orang.

Informasi yang diterima dari petugas pemulasaraan jenazah RSUD Ende, sejak Januari 2022, sudah ada tujuh orang yang meninggal karena terpapar Covid-19. Jumlah ini sudah termasuk tiga orang yang meninggal pada Senin malam (7/3) lalu. (Kr7)

  • Bagikan