Terseret Banjir, Warga Desa Henes Ditemukan Tak Bernyawa

  • Bagikan

ATAMBUA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Wempianus Mali, 28, warga Desa Henes, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Kali Kumalai, Desa Lakmaras, Kecamatan Lamaknen Selatan, Minggu (6/3).

Sesuai data yang berhasil dihimpun TIMEX, korban terseret banjir saat memaksakan diri menyeberang banjir di kali Kulo, Desa Henes dengan tujuan tiba di rumah lebih dahulu dari keluarganya yang lain sejak Jumat (4/3) lalu.

Pasca terseret arus banjir, keluarga korban melakukan pencarian namun tidak membuahkan hasil. Memasuki hari kedua pencarian, pada Minggu (6/3), keluarga menemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa dan tidak berpakaian. Saat ditemukan, tubuh korban tersangkut di sela-sela kayu.

Kasat Reskrim Polres Belu, AKP Sujud Alif Yulamlam ketika dikonfirmasi TIMEX, Senin (7/3) membenarkan peristiwa penemuan jasad di Desa Henes itu.

AKP Sujud menjelaskan, jasad yang ditemukan tersebut terseret arus banjir saat pulang dari kebun kembali ke rumah melewati Kali Kulo. Banjir setinggi 1 meter lebih itu hendak diterobos korban namun tidak mampu melawan arus banjir sehingga korban langsung terbawa arus. “Benar ada penemuan mayat di Desa Henes, itu korban terseret arus banjir di Kali Kulo,” ungkapnya.

Sujud mengatakan, sesuai kronologi kejadian, saat itu korban bersama orang tuanya, Maria Vinsensia Soi dan seorang adiknya, Agustinus Bau pergi ke kebun di Dusun Purkou, Desa Henes yang berjarak sekira dua kilometer dari rumah mereka.

BACA JUGA: Banjir Terjang Fatuleu Barat, 1 Warga Hilang, 146 Orang Dievakuasi

BACA JUGA: Dua Hari Pencarian, Abraham Nofu Ditemukan Tak Bernyawa

Sekira pukul 15.00 Wita, kata Sujud, turunlah hujan yang sangat deras. Ibu korban pun pulang mendahului kedua anaknya tersebut yang masih membereskan lahan di kebun. Saat itu juga, lanjut Sujud, korban bersama adiknya pun menyusul pulang dan saat itu keduanya memutuskan untuk mengambil jalan pintas dengan menyeberangi Kali Kulo agar bisa tiba di rumah lebih cepat.

Saat menyeberang kali tersebut, sedang terjadi banjir setinggi satu meter lebih. Korban langsung menerjang banjir sedangkan adiknya menegikuti korban dengan jakar sekitar lima meter.

Sampai di tengah kali, tiba-tiba adiknya melihat korban terbawa arus banjir. Sehingga adiknya yang berjarak sekitar 5 meter dari korban, langsung berbalik kembali ke daratan dan pergi meminta tolong kepada keluarga.

Pencarian terhadap korban pun langsung dilakukan sejak kejadian itu namun karena hari sudah malam dan hujan yang masih deras, mereka memutuskan mencarinya pada esok harinya. Pada hari kedua pencarian, barulah korban ditemukan.

“Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumahnya di Desa Henes. Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah sehingga tidak membuatkan laporan polisi pula,” jelasnya. (mg26)

  • Bagikan