Freddy Ongkosaputra Pimpin Forum TJSLBU Provinsi NTT

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef Nae Soi melantik dan mengukuhkan pengurus Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (Forum TJSLBU) Provinsi NTT periode 2022-2025 di Hotel Ima Kupang, Rabu (9/3).

Forum tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah mewujudkan mimpi besar dalam menyejahterakan masyarakat NTT dalam masa kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi (Victory-Jos)

Pengurus tersebut dilantik berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur NTT, Nomor 105/KEP/HK/2021 tertanggal 24 Maret 2021. Forum ini mengemban tugas membangun kesepahaman dan kemiteraan dengan badan usaha dan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.

Selain itu, menyediakan data dan informasi kepada badan usaha dan pemangku kepentingan forum mengenai jenis dan permasalahan sosial sesuai bidang serta program penanganannya.

Forum ini juga bertugas mendorong dan mengajak badan usaha untuk berperan aktif dalam mendukung keberhasilan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan memberikan asistensi advokasi, rekomendasi, dan fasilitasi terhadap badan usaha dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Forum ini juga berfungsi menyelenggarakan koordinasi, baik di dalam maupun di luar forum. Menyelenggarakan sosialisasi kepada anggota forum, pemangku kepentingan masyarakat, dan pihak lainnya.

Memperkuat jaringan komunikasi antar forum di pusat, di daerah, dan antara forum dengan pemangku kepentingan serta pihak lainnya. Menyediakan, mengembangkan, dan menyebarluaskan sistem informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan badan usaha terhadap pihak lain.

Forum TJSLBU juga berfungsi menyelenggarakan peningkatan kapasitas kepada penyelenggara tanggung jawab sosial dan lingkungan badan usaha dan menerima informasi serta pengaduan dari masyarakat mengenai badan usaha yang belum melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Forum ini dipimpin Freddy Ongkosaputra selaku ketua, Direktur Bank NTT selaku Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, General Maneger PT Pelindo III Kupang, Wakil Ketua III dijabat General Maneger PT Garuda Indonesia Cabang Kupang. Sementara Toni A. Dima didapuk sebagai Sekretaris, dan Inyo Setiawan duduk sebagai Bendahara. Sedangkan pimpinan BUMN lainnya masuk sebagai anggota.

Ketua Forum TJSLBU Provinsi NTT Periode 2022-2025, Freddy Ongkosaputra dalam kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya telah menunggu lama dan pasca dilantik siap bekerja sesuai tugas dan fungsinya.

Freddy menyatakan, tanggung jawab yang diberikan tentunya menjadi tugas yang baik karena selama ini bantuan atau apa pun itu yang bersifat sosial lebih fokus ke ke Kupang, karena yang dikenal adalah Kupang, sedangkan wilayah lainnya tak tersentuh.

“Ini menjadi tugas kita bersama dalam menyebarluaskan bantuan dengan anggaran yang ada. Kita maksimalkan dengan pembimbing pula agar ada hasil yang bisa tindaklanjuti dan dinikmati masyarakat,” sebutnya.

Freddy melanjutkan, masyarakat membutuhkan bimbingan sebagai motivasi dan semangat. Kalau diberikan pelatihan hingga mendapatkan profit, maka tujuan sosial akan terjawab. Tapi kalau hanya melakukan pelatihan, maka tujuan bisa saja tidak tercapai.

“Kami pernah melakukan pendampingan, dan selama ini habis pelatihan bubar. Maka ke depan kita lakukan pelatihan hingga dapat hasilnya (profit). Sehingga hasil yang dinikmati akan dikembangkan masyarakat,” sebutnya.

“Masyarakat tahu dulu bahwa dari pelatihan itu sudah dapat doi, maka mereka sudah semangat. Untuk itu, kepengurusan periode ini tentu kita akan mendeseain dengan sistem kerja yang jelas sampai memperoleh profit,” ujarnya.

Pasca pelantikan ini, kata Freddy, kegiatan yang akan dilakukan adalah komunikasi dan koordinasi dengan badan usaha yang ada di NTT, karena banyak yang tidak paham tugas sosial ini.

Wagub NTT, Josef Nae Soi dalam sambutannya mengatakan, setiap orang yang berbuat sesuatu di dunia untuk membantu masyarakat tentu akan mendapat pahalnya di surga. Tanggung jawab sosial berupa pentaheliks di provinsi yang bekepulauan ini membutuhkan kerja kolaborasi.

Josef menegaskan, sistem kerja mesti direncanakan secara baik mulai dari input, proses, output dan outcome-nya. “Saya sangat sepakat dengan bantuan yang tidak hanya berupa barang tetapi harus berupa bantuan sosial agar bisa memberdayakan masyarakat hingga masyarakat dapat berdaya,” katanya.

“Saya tudak segan-segan melakukan evaluasi kepengurusan jika tidak bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya. Jangan seperti organisasi atau forum lain yang lihang setelah dilantik,” tambahnya.

Untuk membantu seseorang, kata Wagub, tentu harus melalui suatu proses. Dalam menjalankan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu harus memberikan kepuasan kepada seseorang. Jika tidak ada kepuasan dan hasil, maka hanya bisa disebut sebagai tugas garapan.

“Lebih dari itu bagaimana kita memberdayakan masyarakat. Kita harus buatkan target program agar tanggung jawab sosial ini berjalan dengan baik. Tanggung jawab sosial tidak hanya di dunia tapi juga di surga. Barang siapa yang berjuang untuk membantu sesama maka dia akan mendapatkan mahkota,” sebutnya.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan, pengurus jangan hanya membuat profit dan abaikan hasil atau sebaliknya, namun harus ada keseimbangan dalam melayani. “Jangan berbuat baik dengan sungut-sungut tetapi berbuat sesuatu dengan hati yang gembira dan sungguh-sungguh,” pesan Wagub.

Wagub Josef mengajak forum tersebut untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam membangkitkan NTT sebagai provinsi miskin di Indonesia. “Mari kita kolaborasi dan saling membantu untuk membangun masyarakat NTT,” pintanya. (r3)

  • Bagikan