Yapeka Latih Warga Nusamanuk Budidaya Rumput Laut dan Sumbang Bibit

  • Bagikan

BA’A, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Masyarakat Dusun Nusamanuk, Desa Fuafuni, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao mendapat pelatihan teknik budidaya rumput laut, Jumat (4/3). Selain pelatihan, masyarakat setempat juga dibekali dengan sarana penunjang dan bibit untuk mendukung kegiatan budidaya.

Pelaksana kegiatan ini adalah Yapeka, sebuah perkumpulan pemberdayaan masyarakat dan pendidikan konservasi alam (Koalisi Adaptasi). Yapeka merupakansalah satu lembaga swadaya masyarakat yang melaksanakan program/proyek COREMAP-CTI, khusus di kawasan konservasi perairan oleh masyarakat secara berkelanjutan di Laut Sawu.

“Kegiatannya adalah pelatihan teknik budidaya rumput laut. Ini merupakan salah satu potensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir, sekaligus sebagai media untuk menyerap tenaga kerja,” kata Naomi Henukh, salah satu anggota koalisi adaptasi Yapeka, kepada TIMEX, Senin (7/3).

Naomi mengatakan, kegiatan pelatihan tersebut dilakukan agar masyarakat memperoleh informasi mengenai cara-cara yang benar dalam meningkatkan produktifitas rumput laut. Ini juga untuk meminimalisir pencemaran lingkungan (laut) yang berdampak pada ekosistem lainnya.

“Kami dorong masyarakat untuk tidak menggunakan pakan atau obat. Sebab bisa saja menurunkan kualitas rumput laut dan juga mencemarkan lingkungan. Melalui instruktur, kami ajar metode budidaya sederhana dengan bahan baku yang murah dan mudah didapat,” kata Omy –sapaan akran Naomi Henukh.

Sementara itu, Adrew Penna, anggota koalisi adaptasi Yapeka, mengatakan, keberhasilan budidaya rumput laut sangat tergantung pada teknik budidaya yang tepat dan dengan metode yang sesuai.

Metode budidaya yang dipilih, kata Adrew, hendaknya dapat memberikan pertumbuhan yang baik dalam penerapannya. Begitu juga dengan bahan baku harus disesuaikan dengan kemampuan petani rumput laut itu sendiri.

“Kegiatan ini untuk mendukung ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam mewujudkan pengelolaan kawasan konservasi Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu, melalui pengelolaan kawasan pesisir untuk kegitan budidaya rumput laut oleh masyarakat secara berkelanjutan,” kata Adrew.

Tujuann pelatihan ini, demikian Adrew, agar masyarakat bisa mempelajari dan memahami teknik budidaya rumput laut dengan metode yang baik dan benar. Begitu juga terhadap hambatan-hambatan yang ditemui serta bisa melirik peluang dalam melakukan pengembangan.

Selain melatih warga, Yapeka juga menyalurkan bantuan berupa 1.500 kg bibit rumput laut jenis euchema catonii, 23 roll tali ris, dan 23 roll tali ikat. Ini sebagai material penunjang pelaksanaan budidaya rumput laut di Pulau Nusamanuk.

Tak hanya itu. Yapeka juga membantu warga Nusamanuk dengan pembangkit listrik tenaga surya dan rumah produksi. Rumah produksi ini dilengkapi peralatan pengolahan hasil perikanan berupa frezeeer, spininet, dan kebutuhan packing/kemasan. “Hasil lautnya bisa langsung diolah. Misalnya, berupa ikan kering, filus, puding langsung di-packing dari Nusamanuk,” kata Ujang Suhendra, Koordinator Yapeka Provinsi NTT. (mg32)

  • Bagikan