Lanud El Tari Gelar Operasi Katarak di Rote

  • Bagikan
BERI KETERANGAN. Pekas Lanud Eltari, Letkol Edi Chandra didampingi Lettu Abdijhoni Sinaga memberi keterangan terkait pelaksanaan operasi katarak yang dilaksanakan di di RSUD Ba'a, Kamis (29/9). (FOTO: MAX SALEKY/TIMEX)

BA'A, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID--Pangkalan Udara (Lanud) TNI-AU El Tari Kupang menggelar bhakti sosial di ujung selatan Indonesia, tepatnya di Kabupaten Rote Ndao. Sejumlah warga dilayani operasi katarak gratis, Kamis (29/9).

Di Rumah Sakit Umum Daerah Ba'a, kegiatan tersebut dipusatkan. Itu dilakukan atas kerja sama Lanud El Tari Kupang dengan pemerintah setempat.

Sebanyak 7 orang yang diturunkan sebagai tim medis. Mereka adalah Ahmad Ashraf, Adelina T. Poli, Linda Minar Herawati. Berikut, Ardy Gisnawan, Nabita Aulia, Ghulam Ahmad Mubaraq dan Hasanuddin.

"Pelaksanaan operasi katarak pada pagi hari ini, Kamis (29/9) dilaksanaan di RSUD Ba'a. Dengan melibatkan tenaga medis dari Perdami Sulawesi Selatan, yang terdiri dari dua dokter spesialis mata dan lima para medis serta pendukung lainnya," kata perwira pendamping, Lettu Abdijhoni Sinaga, kepada media ini, Kamis (29/9) di RSUD Ba'a.

Sementara itu, terhadap pelaksanaanya, Pemegang Kas (Pekas) Lanud Eltari, Letkol Edi Chandra, yang mewakili Danlaud Eltari Kupang menyampaikan tujuannya. Bahwa, Baksos tersebut adalah sebagai bhakti yang dilaksanakan di ujung negeri.

Di mana, dalam pelaksanaanya, sebanyak 51 warga mendaftarkan diri untuk menjalani operasi katarak. Dari data tersebut, kemudian dilakukan screening oleh tim medis, barulah diberi tindakan terhadap warga yang betul-betul layak menjalani operasi.

"Untuk pasien, terdaftar 51 orang. Nah, setelah screening 25 diantaranya yang dilayani," kata Pekas Lanud Eltari, Letkol Edi Chandra.

"Dari 25 ini, tidak semuanya mendapat pelayanan yang sama. Karena 4 diantaranya mempunyai katarak bilateral. Artinya, kedua matanya mempunyai katarak," sambungnya.

Dengan animo masyarakat yang begitu antusias, Edi, mengatakan, yang dilakukan pihaknya masih sangat terbatas. Sehingga bisa dilanjutkan di masa-masa mendatang.

"Yang kami lakukan ini sebagai pemicu agar bisa dilakukan oleh instansi-instansi lain. Tapi untuk Lanud sendiri masih mungkin untuk dilanjutkan. Karena dari 51 yang mendaftar untuk diskrining, masih ada lagi baru datang mendaftar. Sehingga hal ini juga perlu diperhatikan," ungkapnya.

Untuk diketahui, dalam pelaksanaan operasi tersebut, juga dihadiri oleh jajaran forkompimda. Diantaranya, dari unsur Kodim 1627/Rote Ndao, Polres Rote Ndao serta Pengadilan Negeri dan Kejaksaan Rote Ndao. Sedangkan Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, diwakili oleh Asisten Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Armis Saek. (kr7)

  • Bagikan