Pembukaan Konas Diawali Dengan Kebaktian Bersama

  • Bagikan
PEMBUKAAN KONAS XV. Suasana ibadah pembukaan Sidang Konsultasi Nasional (KONAS) XV Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (FK-PKB), Kamis (20/10) di Gedung GMIT, Jalan Frans Seda. (FOTO: MARTHEN BANA/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sidang Konsultasi Nasional (KONAS) XV Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (FK-PKB) dibuka Menteri Hukum dan HAM RI Yasona Laoli. Sebelum dibuka, diawali dengan kebaktian bersama yang dipimpin oleh Ketua Sinode GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon.

Kebaktian tersebut berlangsung di Gedung GMIT Center dihadiri peserta Konas dari 65 Sinode di bawah naungan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Kamis (20/10).

Dalam khotbahnya, Pendeta Mery mengaku peran kaum bapak sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Dirinya mencontohkan satu peran kaum bapa yang penting dalam rumah tangga. "Bahkan, saat seorang ibu dalam kondisi pendarahan sekalipun belum bisa dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan jika kepala keluarga belum sepakat," katanya.

Namun, apakah peran besar tersebut sudah dilakukan secara baik? "Pertanyaan refleksi ini diharapkan akan terjawab dalam proses sidang dan konsultasi yang dilakukan selama tiga hari ke depan," lanjut Mery.

Ia bersyukur karena forum kaum bapak GMIT bertumbuh sangat pesat sejak 5 tahun terakhir. Untuk itu dengan kehadiran semua forum kaum bapak se-Indonesia dapat berkonsentrasi agar lebih memberikan dampak yang lebih signifikan tentang tugas dan perannya.

"Semoga selesai kegiatan ini, masyarakat bisa ketahui apa maksud dari kegiatan ini dan apa yang dilakukan. Saya sangat bangga karena kaum bapak Sinode GMIT bertumbuh dengan pesat. Terbukti, gedung ini bisa diselesaikan dalam waktu singkat," sebutnya.

Dalam firman Tuhan yang terambil dari kitab Roma 12:12 itu, ia memberikan banyak pemahaman dan contoh dan kejadian jaman dahulu dengan kondisi kehidupan saat ini.

Konteks kehidupan saat ini, ia berpesan bersyukur tidak hanya saat sukacita saja melainkan saat kesulitan dan duka sekalipun harus bersyukur karena tidak ada yang merampas sukacita yang dirasakan setiap orang.

Ia juga membeberkan badai Seroja yang sempat melanda provinsi ini namun karena Tuhan yang berkuasa atas segalanya maka semua telah berlalu dan telah memulihkan segalanya.

"Kita harus yakin bahwa badai itu pasti berlalu dan akan datang sukacita bagi kita," ungkapnya.

Lanjut Mery Kolimon, beberapa waktu belakangan, beredar informasi di media juga bawah akan terjadi krisis keuangan yang terjadi di dunia di tahun 2023. Maka melalui Konas ini, Meny mengajak untuk menggelorakan semangat dan jangan saling menyalahkan, jangan saling mengumpet tetapi mari bangkitkan semangat perjuangan melawan tantangan-tantangan yang dialami.

"Mari gelorakan harapan saat badai dan gelombang menghantam kapal kita untuk Indonesia bangkit dan pulih lebih cepat. Mari merawat NKRI di tengah perkembangan era digital saat ini," pintanya.

"Kadang kita pesimis, mari kita berdoa dan bekerja untuk Indonesia lebih baik. Bersukacitalah dalam pengharapan," tegasnya kepada para jemaat. (r3/ito)

  • Bagikan