Limbah Arang Aktif Tempurung Saboak Dijadikan Penjernih Air Limbah

  • Bagikan
Rangkaian alat Boraz SiLab Filter dan material isian arang aktif, sabut kelapa, pasir danzeolit hasil penelitian dosen Prodi Pendidikan Biologi UKAW Kupang. (IST)

Hasil Penelitian Dosen Prodi Pendidikan Biologi UKAW Kupang

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Buah silawan atau yang dikenal dengan buah lontar (buah saboak) banyak ditemukan di wilayah NTT. Buah yang diabaikan masyarakat karena tidak bermanfaat itu ternyata memiliki nilai ekonomis jika dikelola secara baik.

Buah saboak juga memberikan limbah yang cukup banyak terutama pada buah saboak matang. Limbah saboak matang ini terutama pada bagian tempurung. Tempurung saboak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai.

Karena itu, pengolahan limbah ini perlu dilakukan untuk menambah manfaatnya. Pengolahan yang sudah dilakukan adalah mengubah tempurung saboak menjadi sumber arang aktif.

Arang aktif yang dihasilkan mempunyai manfaat yang cukup luas yaitu sebagai adsorben, media tanam, koagulan, material filter, dan sumber karbon pada berbagai material yang membutuhkannya.

Melihat potensi itu, dosen dan mahasiswa di Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW), khususnya pada Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sejak tahun 2018.

Para dosen yang melakukan penelitian ini adalah Merpiseldin Nitsae, M.Si. (Bidang Ilmu Kimia Analitik) selaku ketua tim peneliti dan Hartini R. L. Solle, M.Sc (Bidang Ilmu Fisiologi Tumbuhan/Kultur Jaringan). Penelitian yang dikembangkan melibatkan banyak mahasiswa yang sekarang sudah menjadi alumni ataupun sementara aktif.

Topik-topik yang sudah dikerjakan adalah pembuatan arang aktif, melakukan variasi aktivator (zat pengaktif), memanfaatkan arang aktif sebagai media tumbuh tanaman, dan aplikasi arang aktif di lingkungan sebagai material filter.

Kegiatan yang dilakukan ini sebagai wujud implementasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Integrasi yang dilakukan adalah memasukan metode penelitian pada praktikum mata kuliah (MK) yang diajarkan yaitu Kimia analisis dan Instrumentasi dan rekognisi pada Penelitian Tugas Akhir (SKRIPSI) mahasiswa.

"Bentuk kegiatan ini sangat membantu mahasiswa UKAW, khususnya Program Studi Pendidikan Biologi," kata Ketua Tim Penelitian, Merpiseldin Nitsae.

Kegiatan penelitian tahun 2022 ini melalui hibah Riset Keilmuan Tahun 2021 pendanaan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kemristek Dikti Nomor kontrak: 248/E4.1/AK.04.RA/2021 adalah memanfaatkan arang aktif sebagai material filter untuk mengolah limbah domestik laboratorium melalui proses filtrasi (penyaringan).

Pada penelitian ini, tidak hanya menggunakan arang aktif tetapi ada beberapa material lain yang ditambahkan. Diantaranya adalah pasir (melimpah di NTT), sabut kelapa (sumber limbah lainnya), dan zeolit alam. Dasar pikirnya adalah semakin banyak material yang digunakan maka hasil penyaringannya akan semakin baik.

Penelitian ini juga melibatkan 6 orang mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Biologi masing-masing, Maridwan I. Tiumlafu, Fransiska Kolo, Yulen N. Y. Modok, Maria M. Kidi, Feby Lenamah, dan Helsi D. Modjo. Selain itu, bekerja sama dengan 2 kampus lainnya di NTT yaitu Universitas Timor (Unimor) bersama dosen Willem Amu Blegur, M.Sc., dan Universitas Citra Bangsa (UCB) bersama dosen Arfie P. Solissa, MT.

"Bentuk kerjasama dengan instansi pemerintah juga dilakukan yaitu dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai tempat pengambilan sampel limbah domestik laboratorium dengan nomor MoA: 905/KP-UKAW/E.16/VIII.2022," katanya.

Hasil penelitian ini adalah mendapatkan material filter yang sudah di aktivasi dengan nomor pencatatan Hak Cipta: EC0020228654 dan alat yang didesain dan dinamakan dalam penelitian ini adalah Alat BorazSiLab Filter dengan nomor pencatatan Hak Cipta: EC00202235509.

"Alat ini dimanfaatkan dalam proses filtrasi limbah domestik laboratorium Biologi, UKAW dan UPTD Laboratorium Lingkungan, DLHK Provinsi NTT," sebutnya. (r3)

  • Bagikan