Cegah Praktik Ijon, Bank NTT Siapkan Dana untuk Petani Kopi di Lembah Colol

  • Bagikan
Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Steven Mesakh bersama Bupati Matim, Agas Andreas dan Sekda Matim, Boni Hasudungan, pose bersama tokoh adat dan petani kopi Lembah Colol, Matim. (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bank NTT telah menyiapkan dana bagi petani kopi di wilayah Lembah Colol, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), melalui kredit tanpa bunga dan agunan. Perhatian atau kepentingan Bank disini, tentu untuk meningkatkan ekonomi petani dan bisa merdeka dari praktik ijon.

"Bank NTT pada prinsipnya siap untuk biayai para petani kopi di Lembah Colol dengan menyiapkan skim kredit mikro merdeka. Kredit ini bunganya nol persen, tanpa agunan, dan petani bebas dari rentenir atau praktik ijon," ujar Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Steven Mesakh kepada TIMEX di Desa Ulu Wae, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kamis (15/6).

Steven mengatakan, kehadiran Bank NTT di sini tentu untuk memajukan ekonomi petani. Terobosan Bank NTT melalui kredit mikro merdeka, juga telah disiapkan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Matim, khususnya UMKM yang ikut dalam pameran Festival Kopi Lembah Colol. "Prosesnya mudah, murah, dan cepat," ujar Steven.

"Bagi UMMK yang ikut dalam pameran Festival Kopi Lembah Colol, saya sudah sampaikan untuk bisa menghubungi Bank NTT Cabang Borong, terkait pendampingan berupa pemberian kredit merdeka. Proses pengajuannya hanya berlangsung dalam waktu satu jam, dan kreditnya cair," jelas Steven yang saat itu didampingi Kepala Bank NTT Cabang Borong, Nurchalis Tahir.

Steven menyebutkan, untuk pengajuan kredit merdeka itu, hanya membutuhkan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan surat keterangan usaha bagi UMKM. Besar plafon kredit merdeka minimal Rp 5 juta, dan maksimal Rp 10 juta. Dengan memberikan kredit kepada pelaku UMKM, Bank NTT berharap usahanya bisa tumbuh, berkembang, dan bisa menjadi pelaku UMKM yang mandiri.

Kepala Bank NTT Cabang Borong, Nurchalis Tahir, menambahkan, sepanjang tahun ini, total dana kredit mikro merdeka yang sudah dikucurkan Bank NTT Cabang Borong mencapai Rp 1.746.000.000 untuk 240 pelaku UMKM yang tersebar hampir di semua kecamatan, di Kabupaten Matim. Istimewanya, Kredit Merdeka ini nol bunga dan tanpa agunan, sehingga sangat membantu masyarakat, terutama pelaku UMKM.

"Masyarakat, termasuk petani kopi kiranya memilih kredit jenis ini untuk bisa mengembangkan usahanya. Kami dari Bank NTT diminta sebanyak mungkin mendukung usaha dari masyarakat. Jadi program ini merupakan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan usaha masyarakat. Sehingga dengan adanya modal, maka usaha bisa berkembang dengan baik," kata Nurchalis.

Sementara petani asal Ulu Wae, Maksimus dan Wiliam, mengaku masih ada sitem ijon untu petani di wilayah itu. Dimana hasil pertanian dibeli pemilik dengan harga yang sudah ditentukan lebih dulu atau sebelum masa panen. Hal ini karena terbatasnya akses ke bank atau lembaga pembiayaan lainnya membuat banyak petani menjatuhkan pilihan pada pengijon.

"Disini petani harus jual ke pengijon, karena sudah butuh uang untuk banyak kebutuhan. Dalam prakteknya petani meminjam modal atau uang lebih dulu. Memang tidak semua petani, apalagi tahun ini produksi kopi di wilayah Lembah Colol menurun," ungkap Wiliam dan diamini Maksimus. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan