Lepas 19 Anak Didik, Ini Visi Mulia Kelompok Bermain Finoriken

  • Bagikan
BERNYANYI. Anak didik Kelompok Bermain PAUD Finoriken bersiap menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Senin (12/6). (FOTO: RESTI SELI/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kelompok Bermain Finoriken menggelar acara perpisahan dan pelepasan 19 anak PAUD Angkatan X, Senin (12/6). Para anak didik hadir dengan balutan pakaian adat sesuai daerah asal dan didampingi orang tua masing-masing.

Acara dimulai tepat pukul 17.00 Wita dengan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh anak didik. Selanjutnya mengucapkan janji siswa dan kembali menyumbangkan satu lagu anak.

Kepala Satuan Kelompok Bermain Finoriken, Yohanis Duka, S.Pd mengatakan, dari total 36 anak didik, hanya 19 anak yang dinyatakan tamat lantaran sisanya belum cukup umur untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Dasar (SD).

"Tamat 19 orang, yang lain usia baru 4-5 tahun. Standar PAUD ini untuk kelulusan harus berusia 6 tahun per 30 Juni," jelas Yohanis.

Menurut Yohanis, selama proses pembelajaran, anak-anak bukan saja diajarkan sesuai RPPH, namun juga diselingi pengenalan akan lagu-lagu daerah dan nasional. "Kita pakai metode pra-SD, sehingga nantinya mereka tidak kesulitan menyesuaikan pembelajaran di SD," jelasnya.

Sistem pendidikan di Finoriken berbeda dengan lainnya, sebab dilatih untuk memiliki kerinduan untuk belajar. "Bukan hanya bermain," jelasnya.

Yohanis menyebutkan, visi Finoriken adalah terwujudnya anak-anak yang cerdas, sehat, ceria, kreatif, berakhlak mulia, dan bertakwa serta bertanggung jawab. "Visi ini juga bertujuan untuk membentuk anak menjadi cerdas, santun, berkualitas, dan berkembang sesuai usianya," ungkapnya.

Anak diajar bagaimana moral menyapa orang yang lebih tua, bagaimana berdoa yang baik dan sebagainya. Dengan proses pembelajaran Senin-Jumat. Guru yang mengajar pun memiliki latar belakang pendidikan yang bisa membantu membimbing anak-anak.

Ia berpesan kepada para orang tua agar cara belajar anak ketika di SD terus dipantau dan diikuti. "Kalau tidak dipantau, hanya guru sendiri, maka gairah belajar anak juga menurun," sebutnya.

Salah satu orang tua, Matilda Sanam mengucapkan terima kasih kepada para pendidik di PAUD Finoriken karena dengan hati dan ketulusan menerima, mengajarkan anak ke arah yang baik. "Ada yang tidak mampu kami ajarkan, tapi guru PAUD Finoriken bisa memberikannya," jelas Matilda.

Sehingga, proses pembelajaran dapar berjalan dengan baik, dan anak-anak bisa dilepaskan ke jenjang SD. (Cr1)

  • Bagikan