Dua SMK di Manggarai Kirim Siswa PKL Belajar Horti di Kebun Milik Anggota TNI

  • Bagikan
Pelajar SMKN Restorasi Timung dan SMKN 1 Kenda yang mengikuti program PKL diterima langsung Serka Lambertus di Pondok Kebun Horti, Kelurahan Wali, Rabu (5/7). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sejumlah pelajar kelas tiga dari dua Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Kabupaten Manggarai, belajar tentang ilmu usaha budidaya tanaman hortikultura di kebun milik salah satu anggota TNI dari Kodim 1612, Serka Lambertus Enga. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Dua lembaga sekolah tersebut, yakni SMKN Restorasi Timung, Kecamatan Wae Ri'i dengan jumlah peserta praktek sebanyak enam orang, dan SMKN 1 Kenda, Kecamatan Wae Ri'i dengan siswa sebanyak delapan orang. Selama 5 bulan kegiatan PKL, mereka belajar usaha tanaman hortikultura yang dikembangkan dari proses teknik pembuatan kompos, persemaian benih hingga pananaman, dan pemasaran.

Ilmu usaha hortikultura atau hori itu akan diperoleh masing-masing siswa langsung di lahan tanaman horti seluas sekira dua hektare lebih pada tujuh lokasi yang ada di wilayah Kelurahan Wali, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.

Instrukturnya TNI, Serka Lambertus bersama istri yang juga Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartika Lao, Yosepha Mali. Dari kegiatan PKL ini diharapkan para pelajar nantinya menjadi petani milenial.

"Pelajar SMKN 1 Kenda dengan kegiatan PKL sampai November 2023, dan sekarang yang datang ini angkatan yang ke-4. Sejak 2017, sekolah ini selalu kirim siswa/i untuk datang praktek disini. Sedangkan SMKN 2 Timung, kegiatan PKL sampai Desember, dan ini angkatan yang pertama," ujar Serka Lambertus kepada TIMEX saat ditemui di kebunnya, Rabu (5/7).

Serka Lambertus mengatakan, dalam kegiatan sekolah lapangan itu, para siswa belajar banyak hal terkait usaha hortikultura yang dikembangkan, yakni teknik pembuatan kompos, teknik persemaian benih, persiapan lahan, pembentukan lahan, pemasangan mulsa, penanaman bibit, teknik pemeliharaan dan perawatan, juga produksi, dan pemasaran.

"Sehingga kegiatan prakteknya tidak bisa dengan waktu satu bulan. Tujuannya supaya mereka tahu dari awal sampai dengan produksi dan pemasaran. Jadi kalau kita selama ini pemasaran hortinya berjalan dalam Kabupaten Manggarai, juga lebih banyak ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, juga Borong, Kabupaten Manggarai Timur, dan bahkan ke Aimere, Kabupaten Ngada. Jadi tahapan usaha tanaman horti sampai pada tingkat produksi, lebih dari tiga bulan," urainya.

Menurut Serka Lambertus, sebanyak tujuh lokasi lahan tanaman horti yang dikembangkan selama ini juga merupakan usaha bersama dari KWT Kartika Lao. Ada pun jenis tanaman horti yang diusahakan pada tujuh lokasi tersebut, yakni tomat, lombok, buncis, brokoli, bunga kol, daun bawang, dan wortel.

Serka Lambertus menyatakan, semua usaha dari jenis tanaman horti itu akan dia bagikan ilmunya kepada para siswa PKL. "Harapanya, setelah belajar di sini, mereka bisa buka pekerjaan baru dan menjadi petani milenial. Saya sudah sampaikan ke mereka, bahwa zaman sekarang jangan selalu berharap jadi pegawai atau ASN. Tapi mari kita buka pekerjaan baru dengan bergerak dibidang tanaman horti. Saya sendiri mengalami bahwa pekerjaan dibidang horti ini sangat menjanjikan ekonomi," ujar Serka Lambertus.

Serka Lambertus mengatakan, usai kegiatan belajar horti di lapangan, masing-masing peserta atau pelajar akan mendapat sertifikat. Namun, dalam setiap hari usai praktik nanti, masing-masing pelajar wajib membuat laporan. Selain untuk dasar laporan kegiatan PKL kepada sekolah, juga agar melatih anak-anak dalam membuat laporan apa yang telah dikerjakan. Pagi hari sebelum turun lokasi, wajib briefing. Selalu memberi semangat dan motivasi.

"Mereka datang kesini, di antar langsung oleh guru masing-masing dari dua sekolah. Secara budaya Manggarai, saya dan ketua KWT Kartika Lao, Yosepha Mali, menerimanya secara adat. Jadi tentu kami sampaikan terima kasih atas kehadiranya dan kepercayaan kepada kami. Jadi berhubung di kebun kita ada tempat atau bangunan yang bisa menampung untuk nginap semua siswa yang ada," ungkapnya.

Serka Lambertus menambahkan, sesuai rencana, pihaknya akan mengundang sejumlah tokoh atau perwakilan instansi terkait di Kabupaten Manggarai untuk bisa hadir di tengah para siswa praktik pada malam hari. Kehadiran mereka untuk memberi motivasi atau ilmu lain yang berkaitan dengan pendidikan atau bidang usaha pertanian. Sifatnya lebih ke pada diskusi. Tidak untuk setiap malam, tapi diatur atau dibuat jadwalnya.

"Saya sudah sejak 2016 bergerak usaha di bidang horti. Bahkan sering hadir dimana-mana untuk memberi motivasi penggerak pertanian. Saya berharap semoga budidaya hortikultura ini dapat menumbuhkan ekonomi baru di wilayah Manggarai, serta menarik para petani milenial untuk bergerak bersama memajukan dan memanfaatkan, memproduktifkan lahan-lahan yang ada," pungkas Serka Lambertus. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan