Perangi Stunting di Matim, Bank NTT Borong Serahkan Bantuan Paket Makanan Bergizi

  • Bagikan
Wakil Kepala Bank NTT Cabang Borong, Johny Martin Tadu Hungu saat menyerahkan bantuan paket makanan tambahan gizi kepada salah satu orang tua dari Balita stunting di Terminal Borong, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, Matim, Sabtu (9/7) pagi. (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bank NTT Cabang Borong, kembali berkontribusi dalam memerangi kasus stunting di Kabupaten Manggarai Timur (Matim). Kontribusi tersebut berupa bantuan paket makanan bergizi senilai Rp 12.200.000 kepada puluhan anak bawah lima tahun (Balita) kategori penderita stunting di wilayah tugas Puskesmas Borong.

Bantuan paket makanan berupa telur, susu, dan kacang hijau itu diserahkan Wakil Kepala Bank NTT Cabang Borong, Johny Martin Tadu Hungu, dan Ketua Perwaban Cabang Borong, Ismawati Wahid Tahir, di Terminal Borong, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, Sabtu (9/7) pagi.

Bantuan ini secara simbolis diterima lima perwakilan dari sekira belasan orang tua penderita stunting yang hadir saat itu. Sejumlah orang tua yang menerima bantuan itu tampak begitu senang.

Penanggungjawab program gizi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Borong, Elviana Ira, bersama sejumlah tenaga medis, dan masyarakat hadir menyaksikan penyerahan itu. Hadir juga staf dari Dinas Kesehatan Matim, seluruh pegawai Bank NTT Cabang Borong, dan tenaga pendamping kesehatan dari desa dan kelurahan setempat.

"Bantuan paket makanan tambahan bergizi ini total nilainya Rp 12.200.000 untuk 61 orang balita penderita stunting. Masing-masing anak senilai Rp 200 ribu. Jadi ini sebagai bentuk kepedulian Bank NTT untuk mendukung program pemerintah dalam menangani stunting di Kabupaten Matim," kata Johny Martin Tadu Hungu saat ditemu media ini di sela-sela kegiatan tersebut.

Menurut Johny, bantuan yang diberikan tidak seberapa nilainya. Namun bantuan itu merupakan salah satu wujud kontribusi nyata Bank NTT bagi penanganan balita stunting di Matim. 

Johny berharap, apa yang diberikan itu bisa membantu orang tua yang anak-anaknya mengalami stunting atau kekurangan gizi. "Jadi ini kali ketiga Bank NTT hadir dan peduli dengan masalah stunting di Kabupaten Matim. Tapi untuk kali ini, dalam rangka HUT ke-61 Bank NTT, bantuanya khusus untuk penderita stunting di wilayah tugas Puskesmas Borong. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat membantu penanganan stunting di Kabupaten Matim, khususnya wilayah Puskesmas Borong,” harap Johny.

Penanggung jawab program gizi UPTD Puskesmas Borong, Elviana Ira, melalui media ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga besar Bank NTT Cabang Borong, yang begitu besar perhatian dan kepeduliannya guna wemwujudkan generasi emas dalam bentuk paket bantuan untuk penanganan stunting di Kabupaten Matim, khususya di wilayah tugas Puskesmas Borong.

"Mewakili Dinas Kesehatan Matim, Pusekesmas Borong, dan juga orang tua dari anak penderita stunting, kami mengucapkan terima kasih kepada Bank NTT Cabang Borong yang sudah sama-sama mau memperhatikan masalah stunting di wilayah Puskesmas Borong, yakni tiga desa dan dua kelurahan. Jujur bantuan ini sangat membantu dalam mengatasi stunting," ungkap Elviana.

Elviana menyatakan, angka cakupan stunting di wilayah Puskesmas Borong sesuai keadaan Februari 2023, terdapat 68 orang anak dengan variasi usia 6-59 bulan dari jumlah sasaran sebanyak 1.771 orang anak. Sementara gizi kurang 96 orang, dan gisi buruk 15 orang. Namun pada Agustus 2023, akan diadakan kegiatan Posyandu sekalian mengevaluasi bagi anak-anak yang sudah diintervensi dari sejumlah pihak, termasuk Bank NTT, melalui bantuan pemberian makanan tambahan (PMT).

"Dalam Agustus itu juga nanti kita akan lalukan pengkuran berat badan dan tinggi badan. Sebab untuk melihat anak-anak itu kategori stunting, harus lihat berat dan tinggi badan. Kepada orang tua juga saya pesan untuk jangan abaikan kegiatan Posyandu," pesan Elviana.

Elviana juga meminta kepada para orang tua agar bantuan makanan dari Bank NTT ini tidak disalahdigunakan. "Manfaatkan bantuan yang ada benar-benar untuk anak," pintanya. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan