Cabor Tinju, NTT jadi Tuan Rumah Pra PON 2023

  • Bagikan
Rektor UPG 1945 NTT, David Selan, SE.,MM. (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR-Pekan Olahraga Nasional Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) Tahun 2024 semakin dekat. Berbagai persiapan terus dilakukan baik tuan rumah maupun provinsi lainnya sebagai peserta.

Berbagai atlet dari berbagai cabang olahraga (Cabor) tengah mempersiapkan diri dengan berlatih serta mengikuti Pra PON 2023. Salah satunya adalah cabor Tinju.

Menariknya, Provinsi Nusa Tenggara Timur  (NTT) dipercayakan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pra PON Tinju menuju PON 2024.

David Selan, SE, MM, Ketua Panitia Pra PON tinju mengatakan penyelenggaraan Pra PON kali ini berbeda dengan sebelumnya karena peserta dari semua provinsi boleh mendaftar. Sedangkan sebelumnya hanya dibatasi per wilayah.

“Penyelenggaraan ini seperti PON karena peserta dari semua provinsi ikut. Pertina NTT mencatat total ada 30 Provinsi dari total keeluruhan 34 provinsi termasuk NTT akan terlibat,” katanya.

Dari 30 Provinsi tersebut, terdapat jumlah peserta atlet berjumlah 265 orang yang ikut seleksi untuk mengikuti PON 2024 mendatang melalui Pra PON. Kemudian pelatih official berjumlah 124 orang.

"Totalnya adalah 339 orang. Kalau ditambah dari Pertina Pusat 4 orang akan turun dari Pertina Pusat,” sebutnya.

Ia menyampaikan kepada para atlet, official dan manager sehingga ketika mereka tiba akan mendapatkan tempat yang layak atau aman.  Secara psikologis, atlet harus berada dalam suasana yang senang sehingga ketika mengikuti pertandingan, bisa mendapatkan harapan yang maksimal.

Adapun jadwal yang dikeluarkan pada tanggal 20 Oktober 2023 yang didalamnya sudah termasuk dengan verifikasi untuk setiap para atlet-atlet. Kemudian, rapat panitia persiapan pelaksanaan kedatangan peserta dimulai pada tanggal 21 September 2023.

"Selanjutnya akan di lanjutkan dengan teknikal meeting di Hotel Sasando pukul 04.00 WITA" sebut Rektor UPG 45 NTT itu.

Kemudian pada tanggal 22 Oktober 2023, akan melaksanakan kegiatan di GOR dengan pertandingan babak pertama pengisian dan opening seremonial. "Ini adalah ketentuan internal untuk pengurus Pertina dan Pengprov masing-masing sehingga taat pada aturan," ungkapnya.

Selaku panitia, dirinya menyebutkan bahwa biaya yang paling besar adalah perwasitan yang akan menelan ratusan juta rupiah. Menurutnya, para wasit akan di datangkan dari luar NTT.

"Biaya yang paling besar itu Wasit. Mengapa? Karena mereka didatangkan dari luar yang dimana akan melalui penerbangan udara (tiket) sehingga mahal. Ada juga penginapan hingga kegiatan berakhir," katanya.

Untuk itu, kata dia, wasit tersebut pantas dihargai dan di hormati dengan biaya pembayaran yang begitu besar jumlahnya. Selain dari Wasit, kegiatan ini tentunya akan di monitoring langsung oleh ketua umum (Ketum) Pertina Pusat.

Kegiatan ini, sebut David, 30 Provinsi akan bertanding di NTT sebagai tuan rumah sehingga dipastikan secara langsung oleh 6 ribu penonton. "Di GOR kapasitasnya 5-6 ribu penonton sehingga datang dan saksikan. Ini gratis," pintanya. (r3/rum)

  • Bagikan