Perpusnas Siapkan Rp 10 M, Bangun Perpustakaan Soekarno di Ende 

  • Bagikan
Bupati Ende, Djafar Achmad bersama Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando (kanan). (FOTO: ISTIMEWA)

ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Untuk membangun persepsi dan idiologi Pancasila yang kuat bagi generasi muda ke depan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende akan membangun Perpustakaan Soekarno. Guna mewujudkan rencana tersebut, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan membantu dan mendukung pembangunan Perpustakaan Soekarno dengan mengucurkan dana senilai Rp 10 miliar. 

Bupati Ende, H. Djafar H. Achmad saat dihubungi via telepon dari Ende, Rabu (22/6), membenarkan rencana pembangunan itu. "Kemarin, Selasa, 21 Juni didampingi Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Pak Dahlan dan Kadis Sosial, Pak Oktovianus Rua Putra, kami telah bertemu Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando," kata Bupati Djafar.

Bupati Djafar menyebutkan, dalam pertemuan itu, dirinya meminta dukungan Perpustakaan Nasional untuk pembangunan Perpustakaan Soekarno di Ende. Menjawab permintaan Bupati Djafar, Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando menyatakan mendukung penuh rencana itu dan berjanji mengucurkan dana senilai Rp 10 miliar.

"Kepala Perpustakaan Nasional siap mendukung pembangunan tersebut, karena itu anggaran telah disiapkan sebesar itu (Rp 10 miliar, Red)," kata Bupati Djafar yang menambahkan, sehari sebelum, pihaknya juga telah bertemu dengan Menteri Sosial, Tri Rismaharini. 

Bupati Djafar menjelaskan, Perpustakaan Soekarno nantinya akan menjadi tempat para kaum muda atau remaja belajar tentang Pancasila karena Ende sekarang sudah menjadi milik nasional. "Di Perpustakaan ini nantinya bukan saja memuat sejarah tentang Pancasila, namun ada juga arsip yang memuat sejarah Pancasila," tuturnya. 

Selain itu, tambah Djafar, sejarah panjang dimana Bung Karno bergaul dengan para pastor dan tokoh agama Islam di Ende, karena itu literasi harus dibangun dengan membangun perpustakaan. 

Bupati Djafar telah merencanakan, Perpustakaan Soekarno akan dibangun di seputaran Taman Renungan Bung Karno. Jika sudah dibangun maka segala isi di dalamnya, termasuk buku-buku dan arsip akan diisi oleh pihak Perpustakaan Nasional. 

"Kita akan siapkan lahannya. Saat saya kembali dari Jakarta, selanjutnya akan disampaikan kepada mereka. Terkait dengan isi berupa buku dan arsip nasional itu nanti mereka yang mengisinya," jelasnya. 

Jika memang kemudian lahannya belum ada, maka disiapkan plan B, yakni melakukan rehabilitasi bangunan yang sudah ada. Misalnya bangunan kantor lama Dinas Pariwisata akan direhab menjadi Perpustakaan Soekarno. 

"Istilahnya kita kejar tayang. Plan B kita ajukan dengan melakukan rehab kantor Dinas Pariwisata yang lama. Karena Perpustakaan ini ada kaitan dengan Pariwisata dimana nantinya keberadaan Perpustakaan merupakan bagian dari wisata sejarah," kata Bupati Djafar. 

Ke depan, tambah Bupati Djafar, Ende akan dikembangkan menjadi kota wisata sejarah seiring perkembangan Labuhan Bajo yang sudah ditetapkan sebagai lokasi pariwisata super premium. (Kr7)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan