Dokter yang Coba Bunuh Diri Sosok Cerdas dan Kompeten dalam Tugas

  • Bagikan
Kadis Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati. (FOTO: FENTI ANIN/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Salah seorang dokter yang diduga mencoba bunuh diri di bilangan Kelurahan Liliba, Kamis (11/8) pagi merupakan sosok yang cerdas dan berkompeten dalam melaksanakan tugasnya. Sosok perempuan muda yang berupaya mengakhiri hidupnya ini merupakan seorang dokter intership di salah satu Puskesmas di wilayah Kecamatan Alak.

Dokter berinisial TPWN ini, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, merupakan seorang tenaga medis lulusan universitas ternama di Indonesia. Menurut drg. Retno, keluarga dari dokter ini sudah mengetahui peristiwa tersebut dan sesuai informasi, orang tua dari TPWN ini akan datang ke Kota Kupang, Jumat (12/8) besok.

"Jadi nanti orangtuanya datang baru kita tanya lebih jauh, apakah ada masalah atau seperti apa yang dihadapi. Karena dokter ini sangat pintar dan kompeten saat melaksanakan tugasnya melayani masyarakat di puskesmas," kata drg. Retno.

Menurut drg. Retno, sampai saat ini penyebab TPWN mencoba melakukan upaya bunuh diri belum diketahui secara pasti. "Jika memang ada masalah, tentunya harus diselesaikan, barulah melaksanakan tugasnya sebagai dokter intership," kata drg. Retno.

Dinas Kesehatan Kota Kupang, kata drg. Retno juga memiliki dan melakukan tes kesehatan mental. Biasanya dilakukan di organisasi perangkat daerah (OPD), Puskesmas, dan wilayah perkantoran.

"Jadi kita minta kepada masyarakat agar segera ke fasilitas kesehatan terdekat. Kalau di RSUD S. K. Lerik, memang belum ada psikiater atau dokter kesehatan jiwa, tetapi di Kota Kupang ada Rumah Sakit Jiwa, RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes dan beberapa rumah sakit lainnya punya fasilitas atau dokter ahli kejiwaan, sehingga masyarakat mudah untuk mengakses layanan," ujarnya.

Khusus di level puskesmas, drg. Retno menyebutkan, untuk fasilitas deteksi diri kesehatan jiwa ada di Puskesmas Manutapen. "Jadi masyarakat bisa mendapatkan layanan tersebut di puskesmas itu," pungkasnya. (r2)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan