Tingkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi, Siswa SMK PP Kementan Ikuti ANBK

  • Bagikan
Siswa SMK PP Negeri Kupang saat mengikuti ANBK, Rabu (31/8). (FOTO: Humas SMK PP N Kupang)

KUPANG-Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan upaya penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter (SK), dan Survei Lingkungan Belajar.

Pada bulan Agustus, sekolah-sekolah mulai melaksanakan ANBK 2022 berupa Survei Lingkungan Belajar, dan pada bulan September dimulai pelaksanaan sinkronisasi simulasi Asesmen Nasional. Meski begitu, Asesmen Nasional tidak menggantikan peran UN dalam mengevaluasi prestasi atau hasil belajar murid secara individual. Melainkan menggantikan peran UN sebagai sumber informasi untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan.

Sebagai salah satu sekolah penyelenggara ANBK, SMK PP Negeri Kupang yang merupakan salah satu UPT di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian (Kementan) khususnya Pusat Pendidikan Pertanian sudah melakukan ANBK dari Senin (30/08) hingga Rabu (1/9). Peserta ANBK adalah peserta didik kelas XI yang juga petani milenial berjumlah 63 orang.

Mereka berasal dari 3 program keahlian berbeda yaitu Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Agribisnis Ternak Ruminansia, dan Keperawatan Hewan.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yang sekaligus proktor ANBK, Ina Soda Molek Malelak, S.Pt., M.Si mengatakan, evaluasi ANBK ini diharapkan peserta didik dari SMK PP Neger Kupang bisa menjadi petani milenial yang tidak hanya melek literasi dan numerasi tapi juga berkarakter Pancasila serta mendukung program Kementerian Pertanian dalam menjaga ketahanan pangan.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi ANBK yang dilakukan oleh SMK PP Negeri Kupang. Mentan bangga bahwa Indonesia akan mempunyai petani-petani muda yang tidak hanya cerdas tapi juga memiliki karakter kuat dan tahan banting. “Menjadi petani harus kuat, menjadi petani harus cerdas. Ayo jadi Petani,” tutur Mentan Syahrul.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengamini hal tersebut. Ia menyatakan kegembiraanya bahwa anak-anak muda khususnya petani milenial dari SMK PP Negeri Kupang sudah sadar bahwa menjadi petani itu harus bersungguh-sungguh.

“Menjadi petani biasa saja tidak cukup. Jadilah petani keren dan bersungguh-sungguh. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan bisa. Bisa menjaga ketahanan pangan NKRI,” ujar Dedi dalam keterangan tertulis Humas SMK PP Negeri Kupang. (*/aln)

  • Bagikan