Sosok Sekda Domu Warandoy di Mata Sang Sopir Mensen Natonis

  • Bagikan
Sekda NTT, Umbu Warandoy. (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Selain istri, anak-anak, dan seluruh keluarga besar, orang yang ikut kehilangan sosok Domu Warandoy adalah sopir yang sehari-hari melayani urusan dinas Sekretaris Daerah (Sekda) NTT, yakni Mensen Natonis.

Mensen yang ditemui di rumah jabatan Sekda NTT, Minggu (2/10) mengaku sangat kehilangan atasan yang dalam dua bulan terakhir ini ia layani dalam kapasitas sebagai sopir sekda.

Kepada TIMEX, Mensen mengaku baru mendapat informasi adanya kecelakaan yang merenggut nyawa Sekda Domu Warandoy, Minggu (2/10) dinihari sekira pukul 01:00 Wita melalui ajudan.

"Saya dihubungi oleh ajudan dan diberitahukan bahwa Bapak Sekda celaka. Padahal sorenya Bapak chatting WhatsApp ke saya, katanya tidak ada kegiatan lagi jadi suruh saya pulang," kata Mensen.

Mensen mengisahkan, setiap hari sebagai sopir, ia selalu berusaha berada tepat waktu di rumah jabatan. Dan dirinya selalu diizinkan pulang sekitar pukul 17:00 Wita. Setelah menerima pesan tersebut dirinya bergegas pulang. "Bapak WA, Mensen pulang sudah tidak ada acara lagi," ujarnya sambil menunjukan pesan yang dikirim almarhum Domu Warandoy pada Sabtu (1/10) petang.

Menurut Mensen, atasannya itu sering mengendarai mobil sendiri. Itupun kalau ke gereja. Jika ada urusan dinas dan keluarga, Mensen yang menyetir mobil dinas Sekda NTT. "(Domu Warandoy, Red) Sering bawa mobil sendiri ke gereja. Tapi urusan lain saya yang nyetir," kata Mensen.

Mensen menyebut, dirinya baru dua bulan bekerja bersama almarhum, namun dia mendapat banyak pelajaran dan pengalaman berharga. Mensen mengaku, Sekda NTT itu tidak memiliki perbedaan dengan banyak pejabat pada umumnya.

Pribadi Domu Warandoy, demikian Mensen, merupakan sosok penuh kebapaan karena sering bercanda dan selalu baik dengan bawahannya termasuk sopir. "Meski ada masalah tapi dengan kami tidak pernah marah. Dengan sopir saja diperlakukan dengan baik. Bapak sudah sampai ke rumah saya. Beliau sudah bertamu dan melihat langsung kondisi saya. Ini yang buat kami, khusus saya sangat kehilangan beliau," ungkap Mensen dengan mata berkaca-kaca.

Hal yang juga diingat Mensen dari keseharian Sekda NTT, adalah soal terima tamu. Mensen mengatakan, dirinya tidak pernah melihat Sekda NTT itu menolak bertemu dengan tamu meski sedang sibuk. Ia tetap meluangkan waktu untuk bertemu, baik di rumah jabatan maupun di kantor.

"Meski ada kesibukan, Bapak Sekda selalu berusaha menerima tamu yang datang dan tak pernah menolak terima tamu. Setiap kali terima tamu, baik di kantor atau rumah jabatan juga tidak pilih-pilih orang, semuanya diterima," tutur Mensen.

Ketika ditanya soal hal yang paling berkesan dari seorang Domu Warandoy, Mensen mengaku kebiasaan berkelakar dengan siapa saja. "Pelajaran paling berkesan yakni selalu senyum dan selalu berkelakar dengan sopir. Tidak ada pejabat yang memperlakukan sopir seperti dirinya. Bahkan baru dua bulan bertugas melayani Bapak, beliau sudah sampai ke rumah saya," pungkas Mensen. (r3)

  • Bagikan