RSU Siloam Sosialisasi Cara Cuci Tangan yang Baik dan Benar k Pelajar SD GMIT Airnona 1

  • Bagikan
Ketua Tim Sosialisasi dari RSU Siloam, Adriani Nahak Seran bersama tim mengajarkan cara mencuci tangan yang baik dan benar kepada siswa SD GMIT Airnona, Sabtu (15/10). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX)

Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Memperingati Global Handwashing Day yang jatuh pada setiap tanggal 15 Oktober, Rumah Sakit Umum (RSU) Siloam Kupang mengadakan sosialisasi "Kepatuhan Kebersihan Tangan Pada Anak di Sekolah Dasar", khususnya para pelajar SD GMIT Airnona 1, Kota Kupang, Sabtu (15/10).

Kegiatan tersebut diawali dengan pemaparan materi terkait kebersihan tangan dan manfaat hingga kesehatan oleh tim sosialisasi. Siswa-siswi juga diajak untuk bernyanyi diiringi petikan gitar oleh salah satu anggota tim.

Sosialisasi melibatkan para guru sekolah ini, mempraktikan enam langkah cuci tangan. Mereka juga diberikan hadiah atau doorprize ketika menjawab sejumlah pertanyaan. Para pelajar tampak antusias mengikuti pelaksanaan sosialisasi tersebut hingga akhir.

Ketua Tim Sosialisasi RSU Siloam, Adriani Nahak Seran menjelaskan, kegiatan tersebut terselenggaranya untuk memperingati hari cuci tangan sedunia.

Adriani mengatakan, tujuan mendatangi sekolah, karena ingin memberikan pemahaman kepada siswa tentang pola menjaga kebersihan tangan yang baik dan benar. "Kondisi pandemi Covid-19 saat ini, menggunakan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan menjadi hal yang penting untuk mencegah penularan infeksi jadi kami ingin memberikan penjelasan secara detail anak-anak agar paham sejak dini," ungkapnya.

Adriani berharap, lewat kegiatan tersebut upaya mencuci tangan tidak hanya sebatas dilakukan di lingkungan sekolah tetapi bisa berlanjut dan menerapkan di rumah tangga. "Kebersihan tangan ini tidak sampai dimereka saja tapi mereka bisa ajarkan kepada adik-adik dan keluarga mereka ketika di rumah," harap Adriani.

Peran orang tua, demikian Adriani, juga sangat penting dalam mengarahkan perilaku hidup sehat kepada anak-anak karena waktu berada dengan keluarga lebih banyak jika dibandingkan dengan waktu di sekolah.

"Tahun ini kita khususkan di satu sekolah karena pandemi tapi tahun-tahun sebelumnya dilangsung di dua sekolah berbeda. Kita harap ini menjadi pembelajaran bagi anak yang lebih baik kedepannya," katanya.

Kepala SD GMIT Airnona 1, Markus Laitabun menyambut baik kegiatan yang dilakukan RSU Siloam tersebut.

Menurut Markus, mencuci tangan (kesehatan) adalah bagian dari implementasi pelajaran Agama. Guru mata pelajaran agama sudah menindaklanjuti dengan berbagai materi dan praktik kepada siswa, baik di dalam maupun di luar ruang.

"Guru agama sempat konsultasikan ke saya untuk bagaimana kegiatan dalam rangka hari cuci tangan ini, ternyata besoknya ada surat masuk dari RSU Siloam dan kami sangat berterima kasih atas kehendak Tuhan itu," ungkapnya.

Dikatakan, ada banyak kegiatan di sekolah, pihaknya tidak bisa berjalan sendiri namun membutuhkan pihak ketiga untuk menyukseskan semua rencana dan program kegiatan di sekolah.

"Kami membutuhkan mitra. Selama ini, kami dengan Puskesmas Bakunase tapi sudah ada dari RSU Siloam juga," pintanya.

Menurutnya, kebiasaan mencuci tangan terkesan sederhana, tetapi sulit dilakukan. Untuk membiasakan pola hidup sehat ini, harus ada kebiasaan yang timbul dari diri sendiri. Makanya siswa harus dibiasakan sejak dini tentang pola hidup sehat. Salah satunya cuci tangan.

"Kalau kita sudah melakukan sebuah kebiasaan tanpa desakan dari pihak manapun selama 21 hari, otomatis akan menjadi kebiasaan," sebutnya.

Fasilitas pendukung, demikian Markus, sudah sangat tersedia untuk memenuhi kebutuhan siswa, guru maupun orang-orang yang mendatangi sekolah tersebut. "Dimasa pandemi ada pendanaan yang menyiapkan semuanya. Jadi saat ini sudah cukup memadai," tandasnya. (r3)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan