AHY: Saya dan Anies Berkomunikasi Baik, Bangun Visi-Misi Kedepan

  • Bagikan
AHY ketika meninggalkan GOR Flobamora setelah melantik DPC Demokrat se-NTT, Rabu (7/12). (FOTO: RESTI SELI/TIMEX)

Lantik 22 Pengurus DPC di NTT, AHY Minta Jalankan Mesin Politik

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi melantik Dewan Pengurus Cabang (DPC) 22 kabupaten/kota se Nusa Tenggara Timur (NTT), di GOR Flobamora Kupang, Rabu (7/12). Dalam momentum tersebut, AHY berharap agar para pengurus dapat menjalankan mesin Partai Demokrat dengan membangkitkan solidaritas partai hingga tingkat paling bawah.

Pada kesempatan itu pula, terdengar teriakan kader Demokrat yang hadir menyerukan AHY sebagai Presiden 2024. Menanggapi itu, AHY mengatakan, yang paling utama menjadi harapan dari internal para Ketua DPC bersama para kader adalah Demokrat bisa mengikuti kontestasi Pilpres 2024, selain fokus memenangkan pemilihan anggota legislatif. Sayangnya, AHY tidak berkomentar banyak terkait apakah akan menjadi capres atau pun cawapres.

Seperti yang diketahui, Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai NasDem dan PKS. NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan (AB) sebagai capresnya. Posisi AHY yang banyak dipertanyakan publik pun tidak dijawabnya secara lugas. Ia hanya mengatakan masih melakukan komunikasi dengan AB.

“Saya dengan Anies berkomunikasi juga dengan baik dan terus membangun visi-misi sehingga bisa menjadi alternatif dalam perubahan ke depan,” ujar AHY.

Sementara itu, berkaitan dengan isu memanasnya ketiga partai dalam Koalisi Perubahan tersebut, AHY menjelaskan bahwa ketiga partai itu masih terus melakukan komunikasi yang intens. Tetapi pastinya, koalisi tersebut ingin mengikuti dan memenangkan Pilpres.

Dari ketiga partai itu, NasDem yang telah melaksanakan deklarasi. AHY sebagai Ketum Demokrat mengatakan, partainya masih menunggu waktu atau momentum yang tepat, sebab ketiga partai tersebut masih saling meyakinkan satu sama lain untuk dapat menemukan titik tengahnya.

Apalagi, tiga partai tersebut memiliki cara pandang masing-masing, hal itu menurut AHY, harus dicari jalan tengahnya. Karena itu, Demokrat pun belum memutuskan untuk melaksanakan deklarasinya.

“Kesamaan kami seharusnya berada pada narasi perubahan dan perbaikan, seharusnya punya keinginan kuat membawa kesejahteraan untuk rakyat, menumbuhkan ekonomi nasional dan meyakinkan pemilu berjalan aman,” jelasnya.

Namun, beredar isu bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang terdiri dari PAN, Golkar, dan PPP, mengajak Demokrat ikut bergabung. Menanggapi itu, AHY mengatakan politik bersifat dinamis, serba mungkin dan serba cair.

Ia pun menyampaikan, menghargai dan menghormati serta masih terus menjalin komunikasi yang baik dengan para tokoh politik lainnya.

AHY menjelaskan, Pemilu merupakan ajang kontestasi yang berkeadaban dan memberikan ruang yang sama baiknya bagi semua orang yang ingin menggunakan haknya dipilih maupun memilih.

“Karena itu, dalam berbagai komunikasi yang kita lakukan selalu menyelipkan politik kebangsaannya karena politik praktis menjadi urusan masing-masing parpol. Tetapi kalau bicara politik kebangsaan, kita harus duduk bersama karena tidak ingin ada perpecahan di Indonesia,” jelasnya. (Cr1)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan