Unik, Gereja Paulus Baki Niki-Kiki Hadirkan Pohon Natal ‘Oko Mama’ Ternyata Ini Maknanya

  • Bagikan
Pohon Natal
TOLERANSI. Umat muslim tengah berpose dengan latar belakang pohon Natal Oko Mama milik Gereja Paulus Baki Niki-Kiki di Jalan El Tari Kupang, Selasa (27/12). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebuah pohon Natal setinggi kurang lebih tiga meter, dipajang di Jalan El Tari Kota Kupang menyerupai Oko Mama atau Tempat Sirih Pinang, sebagai simbol mempererat perbedaan.

Pohon Natal tersebut dibangun oleh Gereja Paulus Baki Niki-Kiki, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dengan tujuan ikut memeriahkan lomba hias pohon Natal antar gereja yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni SMAN 1 Kupang.

Tema hiasan pohon natal ini dipilih budaya Timor dengan menampilkan Pohon Natal Oko Mama yang merupakan sebuah warisan budaya dan dipakai sebagai tempat meletakan sirih pinang.

Selain mempererat perbedaan, dimaknai sebagai warisan budaya dan simbol pendekatan, interaksi sosial, pengikat, penghubung, kekerabatan, dan pemersatu.

Oko Mama dalam tradisi komunikasi sosial Atoin Meto adalah wadah yang terbuat dari daun lontar yang berfungsi untuk menyimpan sirih pinang, kapur, bahkan uang.

Para pemuda dan jemaat menggunakan kayu sebagai bahan dasar untuk membuat pohon Natal. Bagian dasar pohon natal berbentuk Oko Mama. Sementara bagian atas dibuat melingkar. Ornamen berupa lampu hias yang dililit pada pohon natal menambah keindahan pohon natal tersebut.

Kendati tampak sederhana namun pohon natal tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp 10 juta. Untuk memberi sentuhan budaya, pada pohon Natal, dipasang kain tenun ikat motif Timor. Selain itu seorang gadis Timor berdarah Tionghoa, memainkan biola dengan lagu khas Timor nan merdu dan suasana begitu syahdu.

BERSAMA. Ketua Panitia Natal Gereja Baki Niki-Niki, Dominggus Punuf dan Paulina Laitui, Kordinator Hias Pohon Natal bersama pemuda saat ditemui di Jalan El Tari Kupang, Selasa (27/12). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX)

Ketua Panitia Natal Gereja Baki Niki-Niki, Dominggus Punuf, memjelaskan, pembuatan pohon natal tersebut dalam rangka lomba menghias pohon natal antar gereja, yang diprakarsai Alumni SMA Negeri 1 Kupang. Bagi pemuda dan jemaat baki, juara bukanlah tujuan mereka tetapi bagaimana memaknai kelahiran Yesus sebagai Juruselamat.

Dikatakan, konsep yang dibawakan ini adalah kebersamaan sehingga dilambangkan dengan pohon natal Oko Mama. "Ini kita maknai sebagai persatuan dan mempererat perbedaan yang ada melalui momentum natal ini," katanya.

Dikatakan lomba hias pohon Natal bukan baru pertama kali tetapi pernah diikuti dan menjadi juara di Lippo Plaza Kupang. Untuk itu ia berharap kedepan lomba tersebut bisa menarik minat lebih banyak gereja yang terlibat.

"Kalau lebih banyak gereja yang terlibat, tentu akan memberikan keindahan, pemandangan dan nuansa kedamaian lebih nampak," ujarnya.

Paulina Laitui, Kordinator mengaku bersyukur kepada panitia karena telah memberikan kesempatan dan tempat untuk mendirikan pohon hias tersebut.

Ia berharap, kedepan iven-iven seperti ini terus digelar agar memperindah Kota Kupang. "Tujuan kami itu selain mengikuti lomba, ingin melestarikan budaya. Jadi segala perselisihan atau apa pun itu, dengan Oko Mama bisa mempersatukan kami semua," pintanya.

Suasana di sekitar pohon Natal terasa begitu damai. Banyak sekali warga yang melintasi jalan El Tari menyempatkan diri untuk mengabadikan pohon natal itu.

Tidak saja datang warga yang beragama Kristen tetapi juga pemandangan itu menjadi spot foto bagi warga muslim di Kota Kupang. Setalah sesi foto ria, mereka menyampaikan ucapan selamat natal kepada Jemaat Paulus Baki yang berada di lokasi tersebut. (r3)

  • Bagikan